SOLOPOS.COM - Makam Nabi Muhammad (google)

Makam Nabi Muhammad (google)

LONDON – Sejauh ini pihak Kerajaan Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan terkait rencana pembongkaran tiga masjid bersejarah, termasuk Masjid Nabawi, dalam rangka proyek perluasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dilansir independent.co.uk, Senin (29/10/2012), pihak Kerajaan juga belum mengumumkan rencana pelestarian atau pemindahan ketiga masjid yang telah ada sejak abad ketujuh dengan struktur bangunan era Ottoman tersebut. Juga, ada tidaknya sebuah komisi arkeologi untuk melakukan penggalian di lokasi bersejarah itu sebelum semuanya dirobohkan.

Padahal, di Masjid Nabawi terdapat makam Nabi Muhammad. Juga, tembok barat Masjid Nabawi didedikasikan untuk Abu Bakar dan Umar, sekaligus penanda tempat Nabi Muhammad diyakini melakukan doa pertama perayaan Idul Fitri.

Langkah-langkah yang dianggap pengabaian sejarah awal Islam itu dibela pihak Kerajaan yang menganut paham Wahabi, merupakan langkah untuk menentang apa pun yang mungkin mendorong umat Islam menyembah berhala, termasuk rumah suci maupun makam. Bagi aliran Wahabi, pembangunan banyak bangunan suci dan kunjungan ke makam yang terjadi di sebagian besar dunia Muslim, dipandang sebagai praktik-praktik yang menodai keimanan.

Namun menurut Dr Irfan al-Alawi dari Yayasan Penelitian Warisan Islam, rencana pembongkaran Masjid Nabawi dengan alasan pembangunan kembali merupakan bagian dari upaya lebih luas untuk mengalihkan fokus terhadap makam Nabi Muhammad. “Alasan mereka untuk membuat lebih banyak ruang untuk menampung 1,6 juta jamaah itu tidak masuk akal. Apa yang mereka inginkan adalah untuk menjauhkan fokus [peziarah] dari makam Nabi,” kata Alawi seprti dikutip Independent.co.uk.

“Diamnya para Muslim atas penghancuran Mekah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan. Jika film terbaru tentang Nabi Muhammad menyebabkan protes di seluruh dunia, mengapa penghancuran tempat kelahiran Nabi, tempatnya berdoa dan mendirikan Islam, malah dibiarkan tanpa kritik apa pun,” sesal Alawi.

Saat ini, lokasi yang menjadi makam Nabi Muhammad ditandai dengan tutup kubah berwarna hijau dan dikenal sebagai pusat Masjid Nabawi. Dalam rencana pengembangan baru sesuai sebuah pamflet yang diterbitkan Departemen Urusan Islam pada 2007, lokasi itu kelak akan menjadi sayap timur masjid baru dengan luas delapan kali ukuran saat ini.

Baik Kedutaan maupun Kementerian Luar Negeri Arab Saudi di London belum memberikan komentar saat dihubungi The Independent, media yang berbasis di London, Inggris.

Namun Pemerintah Saudi sebelumnya membela rencana ekspansi mereka atas dua kota suci itu pada dasarnya memang diperlukan.

Terkait pengembangan yang dilakukan Kerajaan Saudi, Institut Teluk yang berbasis di Washington memperkirakan 95 persen dari bangunan-bangunan berusia sekitar 1.000 tahun di Mekah dan Madinah telah dihancurkan selama 20 tahun terakhir, atas nama pengembangan dan pembangunan.

Di Mekah, Masjidil Haram, tempat tersuci umat Islam dan tempat semua umat Islam seharusnya berada untuk berziarah dan berdoa, kini dibayangi Kompleks Omar Jabal, sebuah pengembangan apartemen dan hotel pencakar langit, serta menara jam raksasa. Untuk membangun Kompleks Omar Jabal, Pemerintah Saudi telah menghancurkan Benteng Ajyad era Ottoman dan bukit tempatnya berdiri.

Situs bersejarah lainnya yang telah hilang adalah rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad yang kini telah berubah menjadi perpustakaan modern. Juga lokasi bekas rumah istri pertama Nabi Muhammad, Khadijah, kini telah berubah bentuk menjadi kompleks toilet umum.

Meskipun kalah ramai diberitakan, pembangunan kembali Kota Madinah telah mengakibatkan sejumlah situs dari awal sejarah Islam hilang. Dari tujuh masjid kuno yang dibangun untuk memperingati Pertempuran Parit, sebuah peristiwa penting dalam perkembangan Islam, kini tinggal dua buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya