Solo (Solopos.com)–Rencana pengembangan kawasan sekitar Pasar Gede Solo dengan membuat koridor-koridor dan memperkuat ciri khas daerah pecinan mendapat reaksi negatif tokoh Kota Bengawan.
Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono meminta Pemkot Solo mengkaji ulang rencana tersebut. “Saya pikir sebaiknya dikaji secara mendalam agar tidak sekadar menjadi kebijakan tata ruang yang eksotis,” katanya saat diminta tanggapan Espos Sabtu (28/5/2011).
Dia menambahkan Kampung Balong, Sudiroprajan yang masuk sasaran pengembangan, merupakan contoh pembauran. Sehingga bila dieksklusifkan menjadi kawasan pecinan malah jadi kebijakan segregasi sosial yang kurang relevan dengan integrasi sosial. Secara terpisah tokoh masyarakat Pasar Kliwon, HM Sungkar menilai pengembangan kawasan berdasar ciri kesukuan sangat berbahaya. “Saya yang menentang pertama kali. Sangat berbahaya bila terjadi kerusuhan seperti tahun 1998 lalu,” katanya. Dalam masyarakat yang sangat heterogen seperti di Solo, tambahnya akan lebih baik mengembangkan semangat kebersamaan antar etnis.
(kur)