SOLOPOS.COM - Petugas Kemenhub meninjau kerusakan pada underpass Makamhaji terkait kesiapan rencana perbaikan pada 5 Februari lalu. (Istimewa/Dishub Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Nasib pengelolaan Underpass Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo mulai menemui titik terang. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menyerahkan pengelolaan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo.

Penyerahan pengelola tersebut kini tengah diproses di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal itu disampaikan Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya ketika dijumpai wartawan saat meninjau proyek perbaikan Underpass Makamhaji pada Kamis (18/3/2021). Dia mengatakan telah mengajukan penyerahan pengelolaan Underpass Makamhaji ke Pemkab Sukoharjo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

"Sesuai aturan jika anggaran proyek melebihi Rp10 miliar maka proses pengajuan penyerahan pengelolaan harus melalui persetujuan Menteri Keuangan. Dan sekarang masih diproses di sana," kata dia.

Baca Juga: BOB Kembangkan Borobudur Highland, Sejumlah Investor Tertarik Gabung

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti diketahui proyek pembangunan Underpass Makamhaji menelan anggaran Rp27 miliar. Proyek ini dibangun sejak 2012 hingga 2014 lalu dengan dibiayai APBN melalui Ditjen Perkeretaapian. Sejak saat dioperasikan tersebut pengelolaan Underpass Makamhaji sepenuhnya berada di tangan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub.

Sehingga seluruh pemeliharaan dan perbaikan di setiap kerusakan Underpass Makamhaji menjadi tanggungjawab Ditjen Perkeretaapian. "Ya memang selama ini menjadi kewajiban kami untuk merawatnya. Apabila terjadi kerusakan sepenuhnya tanggungjawab kami," katanya.

Pihaknya pun berharap proses penyerahan pengelolaan Underpass Makamhaji ke Pemkab Sukoharjo bisa dilakukan secepatnya. Harapannya Kemenkeu menerbitkan izin penyerahan pengelolaan ke Pemkab Sukoharjo pada pertengahan tahun ini. "Mudah-mudahan pertengahan tahun bisa dilimpahkan ke Pemkab Sukoharjo," harapnya.

Untuk saat ini, dia mengatakan Ditjen Perkeretaapian melakukan perbaikan terhadap gril saluran Underpass Makamhaji. Gril saluran air ini diganti baru dan diharapkan tidak mengalami kerusakan kembali.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan Pemkab Sukoharjo siap menerima pelimpahan kewenangan pengelolaan Underpass Makamhaji. Namun saat dialihkan ke Pemkab Sukoharjo, Etik meminta Underpass Makamhaji sudah dalam kondisi baik.

Berbagai kerusakan Underpass Makamhaji harus diperbaiki seperti gril saluran dipastikan tidak rusak serta pompa penyedot air berfungsi optimal. "Kondisi di Underpass Makamhaji memang banyak yang harus dibenahi. Salah satu sering dikeluhkan soal gril saluran yang rusak. Dan hari ini diperbaiki," katanya.

Perbaikan Gril

Perbaikan gril saluran Underpass Makamhaji dilakukan sesuai dengan laporan Pemkab Sukoharjo ke Ditjen Perkeretaapian. Dimana kondisi gril saluran rusak dan beberapa hilang sehingga kerap menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Kerusakan ini juga tak dipungkiri karena adanya sumber air alami di Underpass Makamhaji yang kerap meluber ke jalanan.

"Sumber air ini membuat aspal jalan rusak. Tapi bukan hanya karena itu saja, kerusakan jalan juga banyaknya kendaraan berat melebihi tonase jalan melintas di sini," katanya.

Terkait hal itu, Etik telah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo menertibkan kendaraan berat melebihi tonase jalan agar tak melewati Underpass Makamhaji. Selain itu Etik juga akan menambah lampu penerangan jalan di kawasan Underpass Makamhaji agar tidak gelap gulita saat malam hari. Sebab minimnya lampu penerangan jalan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas dan tindak kejahatan.

Baca Juga: Warganet Emosi Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021

Warga Makamhaji, Kartasura, Suci Handayani mengaku lega dengan dilakukannya proyek perbaikan di Underpass Makamhaji. Selama ini kondisi Underpass Makamhaji rusak parah. Selain penutup saluran air di bagian tengah Underpass yang hilang dan rusak, juga kondisi jalan rusak berat.

"Aspal jalan hilang. Belum lagi di bagian tengah penutup saluran hilang, jadi banyak motor kejenglong," katanya.

Dia berharap perbaikan tidak bersifat sementara, melainkan awet hingga bertahun-tahun. Jangan sampai perbaikan bersifat sementara dan terjadi kerusakan lagi dan lagi. Sebab pengguna jalan sangat dirugikan dengan kerusakan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya