SOLOPOS.COM - Instalasi pembuat methanol di tempat pembuangan akhir (TPA) Klotok, Kota Kediri, Selasa (8/9/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

Pengelolaan sampah Sukoharjo, Pemkab menggandeng pihak ketiga merealisasikan produksi gas metan pada 2016.

Solopos.com, SUKOHARJO–Sampah di Tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari bakal dimanfaatkan untuk memproduksi gas metan menggunakan sistem sanitary landfill.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo bakal menggandeng pihak ketiga untuk merealisasikan produksi gas metan dari sampah pada 2016.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Persampahan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Sartono, mengatakan sesuai UU No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah menyebutkan pengelolaan sampah bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Karena itu, sampah di TPA Desa Mojorejo bakal dimanfaatkan untuk memproduksi gas metan.

“Masih banyak TPA sampah yang menerapan sistem open dumping yakni sampah ditimbun di lokasi TPA. Tidak ada manfaatnya bagi masyarakat setempat dan lingkungan sekitar,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Sabtu (28/11/2015).

Menurut dia, potensi produksi gas metan di beberapa TPA di Sukoharjo cukup tinggi. Gas metan yang dihasilkan dari sistem sanitary landfill dapat dimanfaatan untuk bahan bakar pembangkit listrik atau waste to energy.

Dia dan instansi terkait lainnya masih meneliti perkiraan jumlah gas metan yang dihasilkan di TPA Desa Mojorejo seluas 3,2 hektare.
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukoharjo untuk merealisasikan produksi gas metan yang berasal dari sampah.

“Mudah-mudahan segera terealisasi karena gas metan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” papar dia.

Dalam waktu dekat, ia akan menyiapkan instalasi khusus untuk produksi gas metan di tengah-tengah lahan TPA Desa Mojorejo.
Sartono juga bakal memperbaiki infrasruktur seperti jalan dan tembok yang mengelilingi lokasi TPA. “Kemungkinan produksi gas metan baru bisa direalisasikan pada tahun depan,” terang dia.

Di sisi lain, Kepala BLH Sukoharjo, Suraji, mengatakan bakal menggandeng pihak ketiga untuk mewujudkan produksi gas metan dari sampah. Menurut dia, TPA di Desa Mojorejo menjadi proyek percontohan produksi gas metan dari sampah di Kabupaten Jamu. Tentu saja, hal ini akan dikembangkan di sejumlah TPA lainnya.

Apabila sampah tidak dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal dikhawatirkan bakal menimbulkan permasalahan lainnya seperti kebakaran saat musim kemarau. Apalagi volume sampah di Sukoharjo sebanyak 240 meter kubik/hari.
“Selain listrik, gas metan juga bisa dimanfaatkan warga setempat untuk memasak. Jadi gas metan sangat berguna sekali baik warga maupun lingkungan hidup,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya