SOLOPOS.COM - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pengelolaan sampah Solo yakni di Putri Cempo menarik perhatian investor AS.

Solopos.com, SOLO — Investor asal Amerika Serikat (AS) melirik investasi pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo di Mojosongo, Solo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo Hasta Gunawan kepada , Jumat (13/8/2015), mengatakan mengatakan salah satu investor AS, General Electric, berminat untuk mengelola sampah TPA sebagai pilot project pengelolaan sampah.

Hasta mengatakan sebagai tahap awal investor tersebut akan menggunakan 50 ton sampah. “Dalam waktu kami akan ke Kementerian ESDM tanyakan regulasinya seperti apa yang harus digunakan,” kata Hasta.

Hasta mengatakan selama ini mekanisme pengelolaan sampah harus melalui proses lelang. Sementara dua kali melaksanakan proses lelang, Pemkot selalu menemui jalan buntu.

“Yang akan kami konsultasikan masalah ini. Kalau tidak lelang bisa atau tidak. Kalau harus lelang ya kami laksanakan dan siap melaksanakan untuk ketiga kalinya,” kata Hasta.

Hasta mensinyalir kegagalan proses lelang terjadi karena aturan penghapusan tipping fee. Diketahui, tipping fee adalah biaya yang wajib dikeluarkan pemerintah kepada pengelola sampah.

Angkanya dihitung berdasarkan jumlah tonase sampah yang dikelola atau satuan volume (m3). Biaya itu menjadi kompensasi atas jasa pengelolaan sampah di suatu lokasi, namun tidak mencakup biaya pengumpulan, pemungutan dan pengangkutan yang dilakukan pemerintah.

Berdasarkan perhitungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Pemkot membutuhkan dana Rp42 miliar per tahun untuk membayar tipping fee.

Sebagaimana diketahui, lelang pertama batal digelar pada akhir April 2014, karena hanya satu calon investor yang mengirimkan berkas penawaran kepada panitia. Sementara syarat minimal yang ditetapkan panitia adalah dua peserta.

Kemudian lelang ulang pengelolaan TPA Putri Cempa juga gagal digelar karena ketiga calon investor dinyatakan tidak memenuhi syarat yang ditetapkan panitia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya