SOLOPOS.COM - Seorang pengendara motor tengah mengambil bungkusan sampah di dashboard motornya untuk dibuang di depan pagar Depo Sampah Nogotirto, Rabu (3/82016). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Sampah organik bisa dibuat kompos sebagai media tanam sedangkan sampah anorganik bisa di manfaatkan untuk kerajinan.

Harianjogja.com, SLEMAN – Bupati Sleman, Sri Purnomo menyatakan sampah bisa dianggap sebagai potensi apabila dikelola secara profesional, tapi bisa menjadi masalah bila tidak mampu mengelolanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Menyikapi masalah sampah dibutuhkan sinergisitas dan upaya bersama dari seluruh pihak, baik pemerintah, stakeholder lain maupun masyarakat yang berperan sebagai subjek maupun objek dalam masalah ini,” kata Sri Purnomo pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia seperti dikutip Antara, Selasa (9/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, salah satunya dapat dimulai dengan mengelola sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu mulai mengelola sampah dengan mengurangi timbunan sampah terutama sampah plastik.

“Misalnya, dengan beralih menggunakan tas ramah lingkungan saat berbelanja. Memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik. Agar pengelolaan sampah selanjutnya dapat lebih mudah,” katanya.

Ia mengatakan, sampah organik bisa dibuat kompos sebagai media tanam sedangkan sampah anorganik bisa di manfaatkan untuk kerajinan atau bisa dijual.

“Terakhir untuk residu sampah dapat dibuang ke TPA dengan memanfaatkan pelayanan pengangkutan UPT kebersihan BLH sehingga tidak membuang sampah disembarang tempat,” katanya.

Sri Purnomo mengatakan, permasalahan sampah ini optimistis dapat teratasi dengan metode tersebut apabila muncul kesadaran dan kedisiplinan seluruh masyarakat untuk dapat menerapkannya secara bersama-sama.

“Sebagai salah satu Kabupaten di DIY dengan jumlah penduduk yang padat, sampah menjadi tantangan yang memerlukan perhatian lebih,” katanya.

Ia mengatakan, total sampah Kabupaten Sleman per hari bila dihitung dari jumlah penduduk Sleman adalah kurang lebih 2.500 meter kubik per hari, namun jumlah ini tentu dapat lebih besar bila dihitung dari aktivitas yg terjadi di Sleman mengingat Sleman merupakan daerah pendidikan dan wisata dengan jumlah penduduk tidak tetap yang cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya