SOLOPOS.COM - Kontainer sampah berlubang milik Pemkot Semarang. (Lapor.go.id)

Pengelolaan sampah Semarang dilakukan dengan kontainer-kontainer yang berlubang sehingga membuat sampah berceceran di jalan ketika diangkut truk.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang berjanji segera mengganti kontainer truk sampah yang kondisinya sudah tidak layak pakai sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. “Dinas Lingkungan Hidup sudah menganggarkan kontainer baru untuk sampah sebanyak 90 unit. Itu fokus utama,” kata Kepala Bagian Humas Setda Kota Semarang Achyani di Semarang, Jumat (10/3/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan diperbaruinya kontainer truk sampah, Achyani berharap masyarakat selaku pengguna jalan kini tak perlu khawatir dengan bau sampah yang diangkut dan ceceran sampah akibat kontainer yang berlubang. Soal pengelolaan sampah Semarang yang dilakukan dengan kontainer-kontainer berlubang sehingga membuat sampah berceceran di jalan ketika diangkut truk sejatinya cukup lama dikeluhkan masyarakat.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui sampah merupakan persoalan yang sangat serius di Kota Semarang, sebagaimana kota-kota besar lainnya, termasuk menjadi salah satu penyebab banjir. “Banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah, salah satunya disebabkan sampah yang menyumbat saluran dan drainase. Kalau hujan dan air laut pasang atau rob, menimbulkan persoalan baru,” katanya.

Ia mengatakan sampah juga menyumbat pompa-pompa air yang dioperasikan, padahal saat ini sudah ada 97 pompa air yang disiagakan untuk mengantisipasi jika terjadi hujan beras yang berpotensi banjir. Maka dari itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitar, terutama tidak membiasakan membuang sampah secara sembarangan, apalagi di sungai atau saluran air.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2015, kata dia, potensi sampah plastik di lautan di wilayah Indonesia mencapai 187,2 juta ton/tahun dan berada di urutan kedua setelah Tiongkok. Bahkan, sambungnya, dalam kurun lima tahun terakhir ada kecenderungan peningkatan volume sampah plastik di 22 kota metropolitan dari semula 400.000 m3/tahun menjadi 1,2 juta m3/tahun. “Di Semarang, dengan jumlah penduduk mencapai 1,6 juta jiwa yang tersebar di 16 kecamatan, setiap harinya dihasilkan 1.000 ton sampah, dan yang masuk TPA Jatibarang mencapai 850 ton,” katanya.

Sisanya, 15% dikelola oleh kurang lebih 50 bank sampah yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Semarang untuk diolah menjadi pupuk dan gas metana. Untuk itu, Hendi mengharapkan kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap kebersihan lingkungan semakin tinggi, seperti peran serta komunitas untuk membersihkan sampah.

“Seperti Komunitas Peduli Lingkungan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, beberapa waktu lalu membersihkan sampah di Tambaklorok. Harapan kami, semakin banyak komunitas yang peduli,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya