SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengelolaan sampah di Kota Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Jumlah sampah di kawasan pantai selatan Gunung Kidul terus meningkat seiring meningkatnya jumlah wisatawan.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berupaya melakukan pengelolaan sampah di kawasan objek wisata, agar tidak mengganggu keindahan lokasi wisata.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Kabid Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan pihaknya terus berupaya mengurangi volume sampah di objek wisata pantai.

“Sejak 2014 lalu, kami bertanggung jawab terkait pengelolaan sampah. Kami sedang melakukan kajian terkait pembuatan TPAS yang berada tidak jauh dari pantai, karena jika harus dibuang ke TPAS Wukirsari jaraknya terlalu jauh ,” kata Hary seperti dikutip Antara, Kamis (4/8/2016).

Jumlah sampah di kawasan pantai selatan Gunung Kidul terus meningkat seiring meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung. Rata-rata perhari mencapai 7 meter kubik, dan akan meningkat pada akhir pekan.

Sekitar 40 personel petugas sampah setiap hari mengangkat kotoran ke TPAS dengan jarak puluhan kilometer.

“Sampah di wilayah selatan rata-rata perhari mencapai 7 meter kubik,” katanya.

Hary mengatakan sampah paling banyak berupa batok kelapa sisa wisatawan, plastik sisa makanan. Selain itu sampah sisa ikan menjadi masalah lainnya. Pihaknya telah memberikan imbauan kepada para pedagang supaya menampung jeroan ikan pada tempatnya.

“Limbah basah seperti itu jika dibuang sembarangan, selain menjadi sampah visual juga memicu bau busuk. Sehingga, baunya mengganggu wisatawan yang ada di pantai,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya