SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah masih mewarnai pemandangan di kompleks Pasar kota Klaten, Sabtu (21/5/2016). Para pedagang setempat berharap sampah di Pasar Kota bisa dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) alternatif setiap hari agar tidak muncul bau tak sedap dan lalat. (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Pengelolaan sampah Klaten, TPS Pasar Kota mendapat kiriman sampah dari berbagai wilayah di sekitar pasar.

Solopos.com, KLATEN–Tempat pembuangan sementara (TPS) di Pasar Kota Klaten mendadak memperoleh kiriman sampah dari beberapa masyarakat di sekitar pasar dalam beberapa hari terakhir. Hal itu mengakibatkan kondisi di TPS Pasar Kota cepat mengalami over kapasitas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian penjelasan Lurah Pasar Kota Klaten, Badaruddin, saat ditemui wartawan di kantornya, Sabtu (21/5/2016). Sebagaimana diketahui, sampah telah menjadi persoalan utama di Kota Bersinar lantaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten kesulitan mencari tempat pembuangan akhir (TPA) alternatif dalam beberapa hari terakhir.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sampah di Pasar Kota memang pernah menumpuk di TPS pasar selama 13 hari. Makanya, muncul belatung dan sebagainya. Di saat, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) kesulitan mencari TPA alternatif, kami sering memperoleh kiriman sampah dari daerah luar. Selain dari warga di sekitar pasar, informasi yang saya terima juga ada sampah di sekitar Stadion Trikoyo Klaten yang mengalir ke sini,” katanya.

Melihat hal itu, Badaruddin tak mampu berbuat banyak. Sebaliknya, pengelola pasar mengaku pasrah saat melihat tumpukan sampah di kompleks pasar hingga di atas satu meter.

“Kalau dilarang, tentu akan ada penolakan. Padahal jelas-jelas, TPS di sini hanya untuk pasar. Kalau dibiarkan, masak harus seperti itu terus. Saat ini memang dilema. Kami pasrah saja. Kami hanya berharap, sampah di sini bisa diambil pegawai DPU dan ESDM Klaten setiap hari agar tak ada penumpukan. Dari lima ton sampah per hari, 40 persennya berasal dari luar pasar. Mulai akhir pekan lalu, sampah di sini sudah diambil secara bertahap oleh DPU dan ESDM Klaten,” katanya.

Salah satu pedagang di Pasar Kota Klaten, Tumiyem, 47, berharap petugas DPU dan ESDM dapat mengambil sampah di Pasar Kota setiap hari. Hal itu perlu dilakukan agar tak ada penumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap dan lalat.

“Kalau sampah terus menumpuk, pedagang di sini akan merugi. Makanya, pengambilan sampah jangan sampai libur,” kata penjual daging ayam tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, DPU dan ESDM Klaten mulai mengambil sampah di Pasar Kota mulai Jumat (20/5/2016). Sampah yang diambil secara bertahap itu selanjutnya di buang di daerah Gantiwarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya