SOLOPOS.COM - Sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) Sungkur menumpuk pada Senin (9/2/2015). Sejak Sabtu (7/2/2015), petugas dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten tak mengambil sampah ke TPS lantaran ada penutupan akses pembuangan sampah ke TPA Jomboran. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Pengelolaan sampah Klaten, Pemkab tengah menyiapkan lahan pembuangan.

Solopos.com, KLATEN–Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral (DPU dan ESDM) mengebut persiapan lahan guna pembuangan sampah alternatif di Klaten. Hal itu dilakukan setelah beberapa waktu terakhir aktivitas pembuangan sampah terhenti lantaran terkendala lahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala DPU dan ESDM Klaten, Abdul Mursyid, menjelaskan sudah ada lahan yang dibidik menjadi calon tempat pembuangan akhir (TPA) alternatif guna mengurai persoalan penumpukan sampah. Hanya, ia enggan menyebutkan lokasi yang dimaksud. “Saat ini masih dalam tahap penyiapan. Kalau persiapannya sekitar 50 persen,” urai dia, Kamis (19/5/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan untuk sementara sistem pengelolaan sampah di lahan alternatif itu masih dilakukan melalui sanitary landfill. Metode yang dimaksud yakni memadatkan sampah yang sudah dikumpulkan pada suatu lokasi kemudian menutupnya dengan tanah. Metode itu dimaksudkan untuk meminimalisasi polusi udara. “Untuk lahan yang dipersiapkan cukup menampung sampah di Klaten. Mudah-mudahan segera bisa diangkut,” ungkapnya.

Hampir dua pekan sampah yang ada di sejumlah tempat pemungutan sementara (TPS) tak terangkut. Hal itu menyusul pengangkutan sampah mandek lantaran tak ada lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) di Klaten. Lahan yang sebelumnya dipersiapSementara itu, jumlah total sampah di Klaten yang terangkut ke TPA mencapai 50 ton/hari.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kamis, sampah masih menggunung di sejumlah TPS. Hal itu seperti di TPS yang berada di Sungkur, Kecamatan Klaten Tengah. Kondisi serupa juga terlihat pada tempat pembuangan di Pasar Induk Kota Klaten. Sampah di lokasi itu meluber hingga keluar dari TPS.

Sebelumnya, pedagang di Pasar Induk Kota Klaten mengatakan tumpukan sampah yang ada di pasar tersebut sudah tak diangkut petugas sejak Minggu (8/5/2016). Dari tumpukan sampah itu sudah keluar belatung. “Kalau datang saat pagi, belatungnya sudah seperti kasur,” kata Kustini, 55, salah satu pedagang yang berjualan di sekitar tempat pembuangan sampah di Pasar Induk Kota Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya