SOLOPOS.COM - Gembok roda terpasang pada mobil milik warga yang parkir sembarang di Jl. Jendral Sudirman, Solo, Kamis (7/4/2016). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos/dok)

Pengelolaan parkir Solo selama Ramadan dan Lebaran UPTD Parkir menggembok 34 kendaran.

Solopos.com, SOLO – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo menggembok 34 unit kendaraan yang melanggar larangan parkir selama Ramadan dan Lebaran. Dari jumlah itu, 60 persen di antaranya mobil.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala UPTD Perparkiran Dishubkominfo Solo, M. Usman, mengatakan lokasi larangan parkir yang sering dilanggar adalah kawasan citywalk di Jl. Slamet Riyadi dan sekitar Pasar Gede. Sementara, waktu pelanggaran terbanyak pada 2 Juli dengan 10 unit kendaraan dalam sehari.

Ekspedisi Mudik 2024

“Selama Ramadan dan Lebaran kami mengadakan beberapa kali operasi penertiban parkir. Dari hasil operasi tersebut, kami menggembok 34 unit kendaraan yang 60 persennya mobil. Mayoritas mereka adalah orang luar Solo yang tidak mencermati rambu-rambu lalu lintas,” katanya saat dihubungi Espos, Selasa (12/7).

Ia menambahkan alasan mereka yang melanggar larangan parkir karena ketika di dalam kendaraan mereka tidak melihat rambu-rambunya. Namun, di dalam penggembokan itu penerapannya tidak secara langsung. Sebelumnya, ia memperingatkan terlebih dahulu kepada pengendara mobil atau motor dengan pengeras suara. Apabila tidak ada respon dan tidak ada orang di kendaraan, ia baru menindaknya dengan penggembokkan.

“Meskipun dalam penindakan itu ada mobil berpelat Solo, tetapi pengemudinya orang luar kota sehingga mereka tidak tahu aturan tersebut. Mereka yang mobilnya digembok tetap diminta membayar denda dan kami bina agar selalu memperhatikan rambu lalu lintas,” ujarnya.

Meskipun penggembokan itu cukup banyak, tetapi jumlahnya menurun dari tahun lalu. Dari data yang ia miliki, pada 2015 ada 53 unit kendaraan yang digembok. Sedangkan pada 2014 ada 20 unit kendaraan yang digembok saat Ramadan dan Lebaran.

Menurunnya jumlah penggembokan tersebut karena wisatawan dan pemudik kini sudah banyak mengetahui tata tertib berlalu lintas di Solo. “Solo sekarang bukan hanya menjadi kota transit, tetapi sudah menjadi kota tujuan. Jadi, banyak wisatawan yang tujuannya memang ke Solo. Mereka semakin menyadari untuk tertib berlalu lintas,” imbuhnya.

Pantauan solopos.com akhir pekan lalu, di kawasan Pasar Gede, sejumlah petugas UPTD Perparkiran Dishubkominfo Solo berjaga di kawasan Pasar Gede. Saat itu, ada beberapa mobil yang parkir di depan pintu utama masuk pasar karena hendak menyaksikan Festival Pesona Pasar Tradisi yang diadakan Jumat-Minggu (8-10/7). Petugas lalu menggembok ban belakang mobil tersebut karena ditinggal pemiliknya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya