SOLOPOS.COM - Petugas penjaga keamanan, Endar Triyanto, berpatroli di Museum Keris, Jl. Bhayangkara, Solo, Kamis (4/6/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos/dok)

Pengelolaan museum Solo, Pemkot membentuk UPTD Museum untuk menangani Museum Keris dan Radya Pustaka.

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo akhirnya menetapkan pembentukan  Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum untuk menaungi manajerial Museum Keris dan Radya Pustaka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sudah saya tanda tangani pembentukan UPTD Museum,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (24/8/2016).

Sebelumnya Pemkot mengkaji pembentukan UPTD dan BLUD terkait pengelolaan museum. Kajian dilakukan untuk menetapkan apakah pengelola yang bakal menggantikan Komite Museum Radya Pustaka serta menaungi Museum Keris berbentuk UPTD atau BLUD.

Pembentukan BLUD berkaca pada BLUD RSUD Solo. Merujuk  Pasal 1 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pengertian BLUD adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan. Selain itu  dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

“Berbeda dengan UPTD yang murni tidak mencari profit melainkan hanya pelayanan. Sehingga kita pilih bentuk UPTD,” kata Rudy.

Rudy memastikan lembaga baru pengelola Museum Radya Pustaka dan Keris akan bekerja pada awal 2017. Hal ini bersamaan dengan perombakan SOTK di tubuh Pemkot. Termasuk dari sisi anggaran, Rudy mengatakan Pemkot mulai menyiapkan di APBD 2017. Sebab, tidak mungkin membentuk badan organisasi tanpa adanya anggaran operasional.

“Kalau membentuknya sehari dua hari bisa selesai, tapi saat kita bentuk UPTD harus ada cantolan untuk anggaran,” katanya.

Dia mengatakan pembentukan pengelola Museum nantinya tidak hanya membawahi Museum Radya Pustaka, namun juga Museum Keris. Museum Keris sesuai rencana mulai beroperasi Oktober mendatang. Ihwal nasib Komite Museum Radya Pustaka, Rudy memastikan tetap akan dilibatkan dalam pengelola museum baru nanti. Pemkot tidak mungkin hanya menempatkan aparatur sipil negara (ASN) yang tidak menguasai hal terkait cagar budaya dalam UPTD Museum.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyasni Suzana, mengatakan diperlukan tenaga ahli selaku pendamping dalam operasional UPTD Museum. Dengan demikian tidak hanya PNS dari Pemkot yang dilibatkan sebagai pengelola, namun juga tenaga ahli untuk pengelolaan museum.

“Diperlukan waktu yang panjang sekaligus berkas yang komplit untuk melakukan persiapan menuju UPTD. Meski begitu, kami akan berupaya keras supaya dapat merealisasikan di tahun depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya