SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Sebelum meninggal, Rabu (13/3/2019), Djumiyati atau yang sering disapa Mbok Jum atau Yu Djum, pengelola kantin legendaris di Universitas Sebelas Maret (UNS), menjalani perawatan di RSUD Dr. Moewardi, Solo karena penyakit diabetes.

Kondisi Mbok Jum memburuk lantaran tangan kanannya mulai membusuk dan harus diamputasi. Pada Senin (11/3/2019), Yu Djum harus menjalani amputasi pada tangannya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Anak angkat Yu Djum, Ana Ambar Wati, 32, mengaku saat masuk rumah sakit kondisi ibunda masih stabil.

“Waktu masuk rumah sakit Sabtu (2/3/2019) kondisi masih sehat. Tetapi setelah lima hari menginap kondisi ibu tangannya mulai membekak dan mengharuskan tangan beliau dioperasi,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di rumah duka, Panggungrejo 02/23, Jebres.

 Suasana Kantin Mbok Jum di UNS Solo, Rabu (13/3/2019) pagi. (Istimewa)

Ana menyebut Mbok Jum sudah dua tahun berjuang melawan sakit diabetes. “Sudah dua tahun ibu saya menderita diabetes. Kondisi masih baik ketika masuk rumah sakit Sabtu. Ibu masih sehat tangannya kondisinya masih normal. Tetapi setelah diberi suntikan oleh dokter rumah sakit. Tangan kanan Yu Djum mulai membekak dan harus menjalani amputasi,” ujarnya.

Jenazah Mbok Jum atau Yu Djum akan dimakamkan ke Kalioso Rabu pukul 11.00 WIB. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya