SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Puluhan pengayuh becak di kawasan Purwosari Laweyan Solo mendatangi komplek Balaikota, Rabu (9/6) untuk menuntut kesamaan hak mereka dalam mencari nafkah.

Mereka mengaku khawatir perkembangan Kota Solo yang sangat pesat akhir-akhir bakal menggusur nasib mereka sebagai pengayuh becak. “Perkembangan Solo sangat pesat. Kami meminta Pemkot memperhatikan nasib kami sebagai orang-orang kecil,” kata Sardi Ahmad, salah satu pengayuh becak kepada wartawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedatangan para pengayuh becak yang tergabung dalam Paguyuiban Jasa Karya (PJK) tersebut ditemui langsung Kepala Dishub Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad, menyusul kemudian Walikota Solo Jokowi dan Wakilnya FX Hadi Rudyatmo.

Dalam kesempatan tersebut, mereka mengeluhkan sejumlah jalur lambat yang kini berubah lahan parkir dan dipenuhi PKL. Kondisi tersebut secara langsung membuat mereka tersisih secara perlahan. “Kami melewati jalur cepat dianggap pemicu kemacetan, sementara jalur lewat jalur lambat kini sudah jadi lahan parkir dan PKL,” kata Sardi.

Heru, anggota PJK lainnya menambahkan, perkembangan Kota Solo yang begitu pesat, kini perlahan mulai mengancam keberadaan pengayuh becak, sebagai contohnya bakal munculnya Batik Solo Trans (BST), city walk. Jika tak ditata sejak dini, lanjutnya, maka Kota Solo lambat laun hanya akan diisi oleh orang-orang kaya saja.

“Maka itulah, kami meminta Walikota memikirkan nasib kami. Jangan sampai kemajuan Kota Solo malah membunuh mata pencaharian kami,” terangnya.

Menanggapi itu Herman menegaskan, perkembangan Kota Solo tak akan menggusur keberadaan pengayuh becak di Kota Solo. Sebaliknya, justru akan memberi keuntungan lebih banyak bagi pengayuh becak.

“Dengan adanya moda transportasi yang terintegrasi, seperti sepur klutuk, BST, maka becak malah diuntungkan karena bisa mengantarkan banyak wisatawan ke lokasi secara langsung,” paparnya. Dia juga menegaskan, keberadaan pengayuh becak justru mendukung Solo sebagai kota wisata.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya