SOLOPOS.COM - Perawatan rel kereta api di Sragen (ilustrasi/Kurniawan/JIBI/Solopos)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengintensifkan pengawasan jalur KA memasuki musim hujan.

Kanalsemarang.com, PURWOKERTO-PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mengintensifkan pengawasan jalur kereta api agar layanan moda transportasi massal itu tidak terkendala gangguan yang dipicu oleh hujan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Seiring dengan semakin tingginya intensitas hujan, kami mewaspadai 21 titik rawan di jalur KA. Titik rawan tersebut terdiri atas rawan terjadi longsoran sebanyak 15 titik, rawan terjadi amblesan sebanyak sembilan titik, dan rawan banjir empat titik,” kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Daop 5 Purwokerto Surono di Purwokerto, Senin (30/11/2015).

Menurut dia, lokasi rawan longsor sebagian besar berada di lintas tengah antara Prupuk dan Kroya karena mencapai 10 titik, yakni tiga titik di ruas Prupuk-Linggapura (Kabupaten Brebes), empat titik di ruas Patuguran-Karanggandul (Banyumas), dan tiga titik di ruas Notog-Kebasen (Banyumas).

Sementara lima titik rawan longsor lainnya, kata dia, berada di lintas selatan, yakni ruas Soka-Kebumen, Ijo (Kabupaten Kebumen)-Tambak (Banyumas), Sidareja-Gandrungmangun (Cilacap), Meluwung-Cipari (Cilacap), dan Rancakole-Langen (Ciamis, Jawa Barat).

Terkait keberadaan lokasi rawan longsor tersebut, dia mengatakan bahwa PT KAI Daop 5 Purwokerto memberikan perhatian khusus terhadap empat lokasi dengan menempatkan petugas penjaga selama 24 jam penuh.

Menurut dia, keempat titik rawan longsor yang dijaga “nonstop”, berada di Km 304+2/3 antara Prupuk dan Linggapura, Km 361+1/3 antara Notog dan Kebasen, Km 422+9/423+9 antara Tambak dan Ijo, serta km 449+3/0 antara Soka dan Kebumen.

“Keempat titik tersebut berupa tebing di sisi jalur KA yang rawan longsor sehingga jika terjadi longsoran, penjaga akan segera melaporkan ke pusat kendali KA di Purwokerto untuk diambil langkah-langkah pengamanan perjalanan KA. Bahkan dalam situasi darurat, mereka berhak menghentikan KA yang sedang melintas untuk mencegah kecelakaan,” katanya.

Sementara untuk sembilan titik lokasi jalur KA yang rawan ambles, kata dia, seluruhnya berada di lintas selatan, yakni di ruas Kutowinangun-Gombong sebanyak empat lokasi dan ruas Kroya-Langen sebanyak lima lokasi.

“Jumlah titik rawan ambles sudah berkurang karena 14 titik lain di lintas selatan sudah dilakukan penanganan sedangkan empat titik lagi masih dalam penanganan,” katanya.

Lebih lanjut, Surono mengatakan bahwa penanggulangan lokasi rawan ambles dilakukan menggunakan metode urukan pasir, pemasangan trucuk [penahan amblesan] rel, dan beronjong serta pemasangan portal Seno.

Menurut dia, metode portal Seno dilakukan dengan memasang portal penyangga jalur KA menggunakan rel sepanjang lokasi rawan ambles.

“Metode yang ditemukan Direktur Prasarana PT KAI Ir Slamet Suseno ini terbukti efektif menangani amblesan di jalur KA,” katanya.

Ia mengatakan bahwa jalur KA yang rawan ambles tersebut disebabkan berada pada struktur tanah yang labil.

Dalam hal ini, kata dia, amblesan terjadi karena retakan tanah saat musim kemarau yang menyebabkan terjadi penurunan saat hujan.

Menurut dia, amblesan pada jalur KA menyebabkan ketidakstabilan yang dapat membahayakan perjalanan KA.

Selain lokasi rawan longsor dan ambles, lanjut dia, PT KAI Daop 5 Purwokerto juga mengidentifikasi empat lokasi rawan banjir di jalur KA, yakni Karangsari-Patuguran, Ijo-Gombong, Gombong-Karanganyar, dan Wonosari-Kutowinangun.

Ia mengatakan bahwa PT KAI Daop 5 Purwokerto selama musim hujan juga memberikan perhatian terhadap empat jembatan bentang panjang, yakni jembatan sungai Logawa antara Purwokerto danbNotog, jembatan Sungai Serayu di Kebasen, jembatan Sungai Serayu antara Maos dan Kesugihan, serta jembatan Sungai Lukulo di Kebumen.

“Penjagaan terhadap lokasi rawan longsor, ambles, banjir, dan jembatan panjang tersebut dilakukan secara situasional. Saat turun hujan lebat, petugas akan menjaga dan mengawasi lokasi-lokasi rawan tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya