SOLOPOS.COM - Kondisi Bagus Budiono, petugas pengawas TPS 31 Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Solo, yang ambruk saat bertugas, Rabu (9/12/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Pengawas Tempat Pemungutan Suara atau TPS 031 Nayu Timur RT 005/RW 018, Nusukan, Banjarsari, Solo, Bagus Budiono, meninggal dunia pada Kamis (10/12/2020) sekitar pukul 07.00 WIB.

Sebelumnya, Bagus tiba-tiba ambruk saat bertugas pada hari pemungutan suara Pilkada 2020, Rabu (9/12/2020). Bagus Budiono sempat dirawat di RS Brayat Minulya Solo seusai ambruk saat bertugas pada tahap penghitungan suara Rabu siang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dugaan semula, Bagus mengalami stroke karena tiba-tiba jatuh dan lemas. Ayah tiga orang anak itu juga mempunyai riwayat darah tinggi yang secara medis bisa mengakibatkan ke stroke.

Diduga Kelelahan Seusai Bertugas, Petugas KPPS Kerten Solo Meninggal

Namun pada Rabu sore muncul informasi pengawas TPS Nusukan, Solo, yang meninggal itu ambruk bukan karena mengalami stroke. Bagus didiagnosis mengalami kerusakan pada saluran pernapasan.

Ketika tahap perekrutan hingga bimbingan teknis, Bagus tidak mengeluhkan kondisi kesehatan atau fisiknya. Tapi ketika bertugas ia tiba-tiba ambruk.

Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono, saat wawancara dengan wartawan, Kamis, mengonfirmasi meninggalnya Bagus Budiono. Ia mengaku sudah melaporkan kejadian meninggalnya pengawas TPS saat bertugas itu kepada Bawaslu Jawa Tengah (Jateng) dan pusat.

Real Count Pilkada Solo 2020: Ini Data Perolehan Suara Gibran-Teguh dan Bajo Per Kecamatan

Santunan dan Asuransi

Kemungkinan akan ada santunan dan asuransi bagi petugas pengawas TPS Nusukan, Solo, yang meninggal dunia itu. “Kami langsung berkoordinasi dengan Bawaslu provinsi dan pusat untuk santunan dan asuransinya. Sebab korban ambruk saat masih bertugas, ketika sedang mengawasi proses penghitungan suara di TPS,” urainya.

Selain itu seluruh biaya perawatan korban saat di RS Brayat Minulya akan ditanggung Bawaslu Solo. Terkait pemberian asuransi, menurut Budi, ada dari BPJS Ketenagakerjaan. Sebab ketika awal bertugas seluruh pengawas TPS terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Hitung Cepat Pilkada Serentak Jateng 2020: PDIP Hanya Gagal Di 4 Daerah, Mana Saja?

Sedangkan untuk besaran asuransi bagi pengawas TPS yang meninggal dunia sekitar Rp40 juta. Hinga Kamis sore tercatat hanya satu pengawas TPS yang meninggal dunia. “Dari total 1.231 pengawas TPS yang bertugas, hanya Pak Bagus Budiono ini yang meninggal dunia,” paparnya.

Sebelumnya, selain pengawas TPS Nusukan, Solo, Bagus Budiono, petugas KPPS Kelurahan Kerten, Laweyan, Solo, bernama Ardani Darmawan juga meninggal dunia. Ardani meninggal pada Rabu malam seusai menjalankan tugas.

Dugaannya Ardani kelelahan seusai bertugas. Apalagi sebelumnya, Ardani sempat mengeluhkan rasa nyeri di dada. Ardani sempat periksa ke rumah sakit pada Minggu (6/12/2020) dan menjalani rawat jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya