SOLOPOS.COM - Kondisi rumah dan tebing Ngruno, Karangsari, Pengasih, Kulonprogo longsor pada Sabtu (25/11/2017) pukul 01.30 WIB. (Harian Jogja/Uli Febriarni)

Setyo merupakan warga pendatang dan baru saja menikah satu bulan yang lalu

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bupati Kulonprogo berbelasungkawa atas meninggalnya Bernadinus Setyo Tri Priyanto, 32 tahun, lantaran longsor yang terjadi di Ngruno, Karangsari, Pengasih, Kulonprogo longsor pada Sabtu (25/11/2017) pukul 01.30 WIB. Setyo merupakan warga pendatang dan baru saja menikah satu bulan yang lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengaku sedih atas musibah longsor yang menyebabkan kematian salah satu warganya. Ia mengatakan, kondisi tanah di lokasi longsor bukan jenis tanah yang memiliki risiko tinggi longsor seperti tempat lain.

“Pasalnya, selama berpuluh tahun tidak ada longsor yang berbahaya. Ini insidental karena hujan turun terus dan tanahnya belum mateng sehingga mudah longsor. Jarak antara rumah dengan tebing tegak juga dekat,” ujar dia, Sabtu (25/11/2017).

Baca juga : Tebing Kulonprogo Longsor Telan Satu Korban Jiwa

Ia mengatakan, meskipun secara letak geografis wilayah tersebut tidak rawan longsor, upaya antisipasi selalu dilakukan. Upaya itu misalnya sosialisasi kepada warga. “Kalau membangun rumah di lereng harus ada pertimbangan keamanan dan kondisi tebih tidak tegak sekali. Akan lebih baik kalau rumah diber talut jika ada tebing [di dekatnya],” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Gusdi Hartono mengatakan, hal pertama usai evakuasi yang dilakukan adalah pemberian bantuan logistik. “Untuk bangunan fisik, nanti kami bersama pemerintah, relawan akan bersihkan puing rumah dan ada beberapa program perbaikan,” papar dia.

Ia menyebutkan, Ngruno bukan wilayah yang rawan bencana tetapi warga harus tetap memperhatikan kontur tanah. Tebing dekat rumah korban rawan longsor karena terlalu tegak lurus.

Gusdi menyebutkan, pada 2016 juga terjadi longsor di wilayah tidak rawan yakni Nglinggo 1. “Kami kecolongan. Wilayah yang diperkirakan tidak rawan justru terjadi bencana alam. Dulu, kami antisipasinya banjir,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya