SOLOPOS.COM - Salah satu pejabat kepolisian Hong Kong memberikan keterangan kepada wartawan di RSI Amala Sehat, Sragen, Senin (20/1/2014) malam, seusai mengunjungi Erwiana Sulistyaningsih, TKI yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh majikan di Hong Kong. (ilustrasi/Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah rapat terbatas, tiba-tiba Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengontak Erwiana Sulistyaningsih, TKI asal Ngawi korban penganiayaan di Hong Kong dan kini dirawat di RS Amal Sehat Sragen.

Saat itu rapat tertutup mengenai penanganan bencana yang digelar di Kantor Presiden, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, sudah berjalan sekitar 15 menit. SBY sedang berbicara dengan staf ahli Menteri ESDM Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Surono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiba-tiba SBY meminta rehat sebentar. “Saya mau break dulu sebentar, saya mau bicara dengan Erwiana, saudara kita yang bekerja di Hong Kong kemarin, yang dapat penyiksaan itu,” kata SBY yang didengar wartawan di luar ruangan lewat loud speaker, Selasa (21/1/2014, seperti dilaporkan Detik.

SBY pun mengontak nomor ayah Erwiana, Rahmat, yang sedang bersama putrinya di Sragen. Melalui telepon, Presiden SBY meminta penganiaya Erwiana dihukum setimpal. “Assalamualaikum, selamat pagi. Dengan Pak Rahmat? Di sini Pak SBY,” sapa SBY dari ujung telepon. Wartawan bisa mendengarkan dari luar ruangan lewat loudspeaker.

“Saya prihatin tehadap musibah ini, yang mengenai putri Bapak. Saya juga marah kepada mereka yang berbuat kejahatan dan saya minta hukum dan keadilan ditegakkan. Saya kira, Hong Kong tahu, dan saya dengar polisi Hong Kong juga sudah datang di Indonesia untuk menanyai Erwiana supaya yang jahat itu mendapatkan hukum yang setimpal,” sambung SBY.

Namun sayang tidak terdengar tanggapan dari Rahmat lewat pengeras suara. SBY juga bermaksud memberikan bantuan kepada keluarga korban. “Ya pokoknya nanti sebagai kecintaan saya dan rasa keprihatinan saya, nanti akan ada bantuan untuk Pak Rahmat dan Erwiana, supaya bisa ikut mengatasi apa yang dilaksanakan saat ini,” katanya.

SBY mengatakan, sebenarnya pemerintah Hong Kong termasuk baik terhadap TKW dibandingkan negara-negara lain. Dirinya sudah pernah bicara dengan pimpinan Hong Kong di Bali untuk menjaga TKW di negara itu.

“Saya juga sudah bicara dengan pemimpin Hong Kong waktu di Bali, titip saudara-saudara saya. Selama ini penanganannya baik, tetapi sekali lagi ini kan musibah, yang penting Bapak tahu bahwa kami tidak senang, pemerintah tidak senang, Pak SBY juga marah,” katanya.

SBY kemudian meminta agar bisa bicara langsung dengan Erwiana. “Saya bisa bicara dengan Erwiana?” tanya SBY kepada Rahmat. Telepon pun diserahkan pada Erwiana. “Percayalah hukum akan ditegakkan, keadilan akan ditegakkan. Dan yang penting Erwiana kita bantu pengobatannya, Insya Allah sembuh seperti sediakala. Dan nanti bisa melanjutkan aktivitasnya apa pun pekerjaanya,” katanya.

SBY kembali menyatakan dia akan memberi bantuan. Dia meminta agar bantuan itu digunakan dengan baik. “Saya akan membantu dana, gunakan dengan baik. Tapi yang penting sekali lagi utamakan pengobatannya sampai sembuh. Dan kemudian hukum ditegakkan, yang salah kita beri sanksi. Mudah-mudahan Allah melindungi keluarga Erwiana dan Pak Rahmat. Semoga cepat pulih. Salam dari Bu Ani. Semoga lekas sembuh,” katanya.

Dia juga menyebutkan, polisi Hong Kong telah menangkap penganiaya Erwiana. “Hukum atau keadilan akan ditegakkan,” tegas SBY. Erwiana adalah TKW asal Kawis, Desa Pucangan, Ngrambe, Ngawi, Jawa Timur. Dia mengalami nasib buruk ketika mengadu nasib sebagai TKW di Hong Kong. Dia sering dianiaya oleh majikannya, Law Wan Tungn, dan selanjutnya dipulangkan paksa ke Indonesia dengan cara ditinggal begitu saja di Bandar Udara Chek Lap Kok, Hong Kong.

Dalam kondisi lemah karena sakit, Erwiana ditolong seorang TKW lain asal Magetan yang hendak pulang ke tanah air. Erwiana ditemani pulang hingga mendarat di Bandara Adi Soemarmo Solo dan diantar sampai rumah pada 10 Januari lalu. Selanjutnya Erwiana dirawat di RSI Amal Sehat Sragen karena kondisinya yang memprihatinkan.

Dua polisi dari Hong Kong tiba di Indonesia pada Senin malam untuk menemui Erwiana Sulistyaningsih di Sragen guna menyeliki kasus penganiayaan itu. Mereka memeriksa Erwiana Selasa pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya