SOLOPOS.COM - Salah satu pejabat kepolisian Hong Kong memberikan keterangan kepada wartawan di RSI Amala Sehat, Sragen, Senin (20/1/2014) malam, seusai mengunjungi Erwiana Sulistyaningsih, TKI yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh majikan di Hong Kong. (ilustrasi/Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Petugas kepolisian Hong Kong memeriksa Erwiana Sulistyaningsih, 20, korban yang diduga dianaiaya majikan saat menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong, Senin (20/1/2014) malam. Pemeriksaan dilanjutkan Selasa (21/1/2014) ini.

Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Mohammad Jumhur Hidayat mengatakan majikan Erwiana sempat melarikan diri namun tertangkap di airport.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Besok [Selasa (21/1)] akan ada interview yang mendalam mulai pagi hingga beberapa hari kedepan dan mendapatkan statement untuk langkah penuntutan. Termasuk memeriksa medical check-up Erwiana. Nanti juga diperlukan kehadiran Erwiana sebagai saksi korban yang harus hadir dalam pengadilan,” jelasnya seusai mengunjungi Erwiana Senin malam.

Jumhur mengungkapkan berdasarkan informasi yang diperolehnya, majikan Erwiana bernama Law Wan Tung sudah ditangkap. Saat ini, pengguna jasa TKI tersebut sudah ditahan kepolisian Hong Kong.

“Ada upaya kabur dari si pelaku dan pemerintah Hong Kong menangkap di airport. Ini satu kabar baik bagi kami akan tuntut setinggi-tingginya,” urainya.

Jumhur menegaskan sejak awal pemerintah Indonesia dan Hongkong berkomitmen agar proses penyelesaian kasus tersebut berakhir di meja hijau. Pihaknya juga menegaskan agen penyalur Erwiana sudah dicabut izin beroperasinya.

“Agen penyalur sudah diblacklist dan dicabut izinnya. Kami sudah mendengar kabar, ternyat aErwiana sebulan setelah bekerja di sana sudah tidak betah. Tetapi, ternyat adipaksa untuk tetap bekerja di pengguna jasa itu,” urainya.

Terkait sisa gaji yang belum diterima Erwiana, Jumhur menegaskan pemerintah saat ini masih dalam perhitungan.

“Kami sedang dalam perhitungan baik asuransi maupun biaya pengobatan sudah dalam perhitungan pemerintah,” katanya.

Terkait hasil visum, Jumhur menjelaskan ada benturan di kepala serta beberapa luka di tangan dan kaki. Saat ini, kondisi Erwiana sudah semakin membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya