SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Antara)

Pencurian Solo, warga Kadipiro korban pencurian yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan, Februari lalu, meningal dunia.

Solopos.com, SOLO — Sri Mulyani, 62, korban pencurian dengan kekerasan (curas) yang ditemukan tergeletak dengan luka parah di pinggir Jl. Jaya Wijaya, Kadipiro, Banjarsari, Solo, 26 Februari lalu, akhirnya meninggal dunia, akhir pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Solo masih memburu pelaku curas tersebut. Polisi memeriksa empat orang saksi untuk menangkap pelaku.

Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Puryadi mengatakan Sri Mulyani meninggal dunia di rumahnya, Kampung Banyuagung, Kadipiro, Banjarsari, akhir pekan lalu. Sebelumnya, Sri Mulyani sempat dirawat Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr. Moewardi Jebres selama tiga hari.

“Korban mengalami luka parah pada bagian perut akibat terkena sabetan benda tumpul. Kami pastikan pelaku curas satu orang dan mengendarai sepeda motor,” ujar Agus saat ditemui Solopos.com di Mapolresta, Minggu (19/3/2017).

Menurut Agus, Sri Mulyani ditemukan warga di pinggir Jl. Jaya Wijaya, Kadipiro, Banjarsari, Minggu (26/2/2017), dalam kondisi sekarat. Warga langsung membawa Sri Mulyani ke RSUD dr. Moewardi untuk mendapatkan perawatan.

“Kondisi korban sempat pulih setelah dioperasi. Namun, karena luka pada bagian perut sangat parah, kesehatan korban kembali memburuk hingga meninggal dunia,” kata dia.

Agus menjelaskan benda tumpul yang dipakai pelaku untuk melukai korban sempat ditusukkan ke dalam perut. Saat benda itu dicabut mengenai usus. Sri Mulyani kehilangan uang sekitar Rp50.000 yang disimpan di dalam dompet.

“Pelaku curas melukai korbannya dan mengambil dompet. Kami dapat mengenali wajah pelaku setelah melihat rekaman kamera CCTV [closed circuit television] milik warga di lokasi kejadian,” kata Agus.

Mantan Kapolsek Laweyan ini mengatakan polisi masih melacak keberadaan pelaku yang melarikan diri keluar daerah setelah kejadian. Pelaku diduga sudah mengenal kebiasaan korban sebelum melakukan aksinya.

“Kami telah memeriksa empat orang saksi dalam kasus ini. Empat orang saksi tersebut meliputi dua orang keluarga korban, warga yang menolong korban, dan pengemudi ojek pangkalan,” kata dia.

Kapolsek Banjarsari, Kompol I Komang Sarjana, mengatakan kasus ini diambil alih Satreskrim Polresta Solo. Polsek Banjarsari tetap membantu dalam penyelidikan karena lokasi kejadian berada di wilayah Banjarsari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya