SOLOPOS.COM - Banser NU se-Soloraya ingatkan polisi di Mapolresta Solo, Kamis (4/6/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Penganiayaan Solo yang proses hukumnya tak berakhir jelas memuat banser NU mendatangi Mapolresta Solo. Sepanjang waktu itu pula usaha jasa tambal ban yang menjadi mata pencaharian korban terpaksa ditutup.

Solopos.com, SOLO – Para korban kasus penganiayaan dan perusakan oleh orang tak dikenal di usaha jasa tambal ban di Jl. Veteran No. 277, Serengan, Solo, Jawa Tengah mengaku masih trauma dengan kejadian yang menimpa mereka. Beberapa hari sebelumnya, mereka diserang orang tak dikenal yang saat itu memakai baju serba hitam dan memakai penutup wajah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Salah seorang korban perusakan yang juga anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdatul Ulama (NU) Solo, Muhammad Ridwan Syakhroni, 19, mengaku terpaksa menutup usaha jasa tambal ban miliknya selama tiga pekan. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya serangan susulan.

Sepanjang rentang waktu itulah polisi Solo memproses kasus tanpa akhir jelas sehingga para personel Banser NU terpaksa mendatangi Mapolresta Solo. “Tiga pekan tutup. tapi hari ini sudah buka,” kata Roni, Panggilan akrab Muhammad Ridwan Syakhroni, saat ditemui Solopos.com di tempat usaha jasa tambal ban miliknya, Jumat (5/6/2015).

Rusak Kompresor
Saat itu, Roni sedang duduk menunggu pelanggan. Beberapa peralatan tambal bannya rusak akibat dipukul oleh orang tak dikenal itu. “Ya begini kondisinya. Kompresornya rusak, sekarang sudah bisa digunakan. Lah kemarin tidak bisa dipakai sama sekali,” kata dia sambil menunjukan kompresornya yang rusak.

Dia menduga pelakunya adalah orang yang sudah dia kenal sebelumnya yakni Qomari. “Namanya Qomari, saya tahu itu. dia datang ke sini waktu itu malam-malam [Sabtu, 16/5/2015]. Saya lagi duduk di sini [warung tambal ban] tiba-tiba nuduh saya lagi minum. Saya bilang dulu saya memang pemabuk, tapi sekarang sudah tidak pernah,” kata remaja yang memiliki tato di tangan dan lehernya itu.

Malam itu, dia dan Qomari sempat cekcok dan hampir baku hantam, namun hal itu tidak terjadi. Beberapa saat kemudian Qomari datang dengan membawa delapan orang temannya, saat itu mereka juga hampir duel. “Saya sebenarnya sempat emosi waktu itu,” kata dia.

Dia yakin gerombolan orang tak dikenal yang datang beberapa hari setelah malam itu, juga Qomari dan kelompoknya. “Saya yakin, soalnya ini bukan kali pertama Qomari membuat keributan,” kata dia.

Dia menyebut Qomari merupakan salah satu anggota sebuah organisasi masa di Solo.

Berpenutup Wajah
Sementara itu, korban penganiayaan, Tri Winano, 29 juga masih trauma. Adik Tri Winarno, Mac Dony, 24, mengatakan akibat kejadian itu, Tri mengalami lebam di wajah dan tangan.

Menurut dia, Tri sudah lama bergabung menjadi anggota Banser Solo. “Jadi kakak saya itu anggota banser lama. Roni yang mengajak juga kakak saya,” kata dia.

Dia menuturkan saat kejadian pemukulan itu, dia sedang bersama kakaknya itu. “Saya saat itu sedang mengobrol bertiga sama kakak saya dan temannya di sini [warung tambal ban milik Roni]. Tiba tiba ada beberapa orang datang pakai motor langsung mengumpat kata-kata kasar dan memukul kakak saya dengan tongkat. Saya juga sempat ditarik-tarik, tapi saya bisa kabur,” kata dia.

Saat itu sejumlah orang itu datang dengan mengenakan pakaian serba hitam dan menggunakan penutup wajah. “Saya yakin dia juga kelompoknya Qomari,” kata dia.

Sementara itu, hingga kini, Polisi belum menangkap pelaku penganiayaan dan perusakan itu. Kapolsek Serengan, Kompol Edi Wibowo, mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus ini. “Pelakunya masih dalam penyelidikan, kami sudah periksa saksi-saksi,” jelas dia.

 

BERITA LAIN PENGANIAYAAN SOLO:
Banser Gruduk Mapolresta Solo, Ada Apa?
Warung Tambal Ban Diserang, Ratusan Anggota Banser Geruduk Mapolresta Solo

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya