SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA – Sehari muncul di pemberitaan, akun twitter yang diduga milik senior STIP meminta bantuan “eksekusi” kini tak dapat diakses lagi. Kedua akun sempat heboh diberitakan setelah Ibu korban, Rukita Hanayaki melaporkan ke Mapolres Jakarta Utara.

Dua akun itu diketahui bernama @Gizord dan @andriafri00. Penelusuran Solopos.com, akun @andriafri00 telah menghilang dari jagat maya. Sementara akun @Gizord menggunakan fitur protecting acount yang tidak sembarangan bisa diakses pengguna twitter lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat percakapan keduanya muncul di berbagai media, banyak yang mempertanyakan keabsahan kicauan ini. Di jejaring sosial twitter muncul sedikit perbedaan pendapat seputar pernyataan permintaan bantuan eksekusi ini. Beberapa akun menyebut kicauan itu tak berhubungan dengan penganiayaan sebagian lain memastikan keabsahannya.

Menurut laporan Rukita, dua akun senior STIP sempat membahas soal “eksekusi” di jejaring sosial. Dilansir Liputan6.com, Selasa (29/4/2014), Rukita mengungkapkan, temuan itu didapati dari saudaranya di Medan. Saat itu, ia melihat status dari salah satu mahasiswa STIP yang merupakan senior dari Dimas di twitter.

Dalam twitter itu terdapat pernyataan kalimat “Mau bantu eksekusi enggak,” kata dia menirukan status tersangka. “Nanti ya,” sambung Rukita.

Rukita mendatangi Mapolres Jakarta Utara melaporkan sejumlah temuan terkait kasus ini. Dia memberikan data baru kepada polisi berupa kicauan di twitter. Terungkap, sebelum mengeroyok, senior STIP sempat menawarkan bantuan untuk mengeksekusi.

Penyelidikan kasus pengeroyokan terhadap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Dimas terus berlanjut. Kasat Reskrim Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi mengatakan, dari pemeriksaan sementara, para pelaku mengakui pemilik akun twitter itu adalah milih salah satu tersangka, Angga.

“Temen-temen (pelaku) bilang iya (milik Angga) yang tersangka. Tapi kita belum cek ke Angga. Didalami lagi nanti. Nanti bisa jelas saat rekonstruksi,” kata Daddy, dikutip dari Detik.com, Selasa (29/4/2014) malam.

Ditambahkan Daddy, dalam kicauan twitter tersebut tidak perkataan dengan nada mengancam. Semua status twitter dari temuan ibu korban semua berbentuk percakapan. “Yang jelas masih kita dalami, nama-namanya baru yang disebutkan,” imbuhnya.

Rukita datang menggunakan baju berwarna abu-abu dan kerudung bermotif bunga ditemani saudara perempuannya menggunakan baju bermotif kotak-kotak serta putra keduanya. Mereka tiba di Mapolres sekitar pukul 15.45 WIB dan langsung masuk ke ruang pemeriksaan satuan Reskrim Polres Jakarta Utara di lantai IV.

Dalam pertemuannya dengan polisi, ibu korban meminta kepolisian menjerat para pelaku dengan pasal yang seberat-beratnya.

“7 Orang pelaku sudah kita nyatakan tersangka dan sudah kita tahan, segera minggu [pekan] depan kita akan rekonstruksi setelah lengkap data-data saksi-saksinya,” tutup Daddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya