SOLOPOS.COM - Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Farial Ginting menunjukkan senjata tajam (sajam) yang digunakan dua jagoan asal Klaten saat terlibat perkelahian di perempatan Tegalyoso, Jumat (24/7/2015) dini hari. (Istimewa)

Penganiayaan Klaten terjadi Tegalyoso, Jumat (24/7/2015) melibatkan dua orang menggunakan senjata tajam.

Solopos.com, KLATEN –Dua orang terlibat saling bacok menggunakan senjata tajam (sajam) celurit dan pedang di perempatan Tegalyoso, Klaten, Jumat (24/7/2015) pukul 00.15 WIB. Penyebab terjadinya duel tersebut sepele, yakni salah paham saat keduanya menonton konser dangdut di Desa Tegalyoso.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun kedua jagoan kampung yang terlibat saling bacok itu, Dwi Widiyanto alias Nanang, 35, warga Bareng Lor, Klaten Utara dan Marsigit alias Kempit, 40, warga Tonggalan, Klaten Tengah.

Semula, keduanya sama-sama menonton organ tunggal di desa yang tak jauh dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro Klaten. Waktu itu, ada seorang warga yang diketahui teman dekat Nanang mengganggu salah seorang penyanyi.

Ekspedisi Mudik 2024

Warga tersebut kemudian dipukul oleh Marsigit alias Kempit. Kendati persoalan tersebut dianggap berakhir di lokasi organ tunggal, ternyata Kempit masih terlibat salah paham dengan Nanang.

Diduga emosi, Kempit pulang ke rumah mengambil sebilah celurit dan sebilah pedang. Setelah itu, Kempit bertemu Nanang yang membonceng sepeda motor temannya, Galang di perempatan Tegalyoso. Kempit langsung mengayunkan pedang ke arah kepala Nanang. Dalam kondisi kepalanya bersimbah darah, Nanang yang turun dari sepeda motornya memberikan perlawanan kepada Kempit.
Saat berkelahi itu, Kempit yang seorang diri melawan Nanang dan Galang.

Lantaran dikeroyok, posisi Kempit tersudut. Hingga akhirnya, Kempit membuang celuritnya. Nanang dengan mudah mengambil celurit itu di saat Kempit harus bergumul dengan Galang.

Kali ini, giliran Nanang mengayunkan celuritnya ke arah Kempit secara membabi buta. Akibat kejadian itu, Kempit mengalami luka serius di bagian kepala, tangan tangan, dan punggung. Galang dan Nanang langsung meninggalkan lokasi kejadian.

Sementara, Kempit dilarikan ke rumah sakit (RS) terdekat oleh anggota Polres Klaten yang kebetulan mengetahui kejadian tersebut.

“Kasus itu masih dalam penyelidikan. Soalnya, korbannya masih perlu mendapatkan perawatan medis,” ujar Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Farial Ginting, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, kepada solopos.com, Jumat.

Untuk sementara, lanjut AKP Ginting, aparat Polres Klaten menyita sebilah celurit dan sebilah pedang yang digunakan para pemuda berkelahi di jalanan.

“Kami sudah sita sajam itu untuk penyelidikan lebih lanjut. Baik Nanang dan Kempit terpengaruh minuman keras saat terlibat perkelahian,” katanya.

Terpisah, Kapolsek Klaten Kota, AKP Warsono, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, mengimbau kepada warga agar memberitahu ke aparat polisi saat menggelar acara yang menarik perhatian umum.

“Acara itu bermula dari tasyakuran warga [selapanan]. Undangannya mencapai 100-an orang. Idealnya, kalau mengundang organ tunggal, aparat keamanan diberitahu. Selanjutnya, untuk mengantisipasi agar perkelahian ini tidak melebar, kami koordinasi terus dengan jajaran musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) di Kota Klaten,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya