SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Dok)

Penganiayaan Klaten bermula dari pertanyaan warga tentang neraca keuangan Gapoktan yang ada selisih.

Solopos.com, KLATEN–Kepala Desa (Kades) Tirtomarto, Cawas dilaporkan ke mapolsek setempat. Kades bernama Nahrowi itu dilaporkan lantaran diduga menganiaya seorang warga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Warga yang mengaku dianiaya kades yakni Wagino, 62, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapotkan) Tirto Marto, Desa Tirtomarto yang juga menjabat sebagai ketua RW. Aksi penganiayaan dilakukan pada Sabtu (30/1/2016) malam.

Wagino mengatakan pada Sabtu sekitar pukul 17.00 WIB ia mendatangi Sekretaris Manajer Gapoktan Tirto Agung, Anik Rohayati, yang merupakan istri kades. Wagino mengaku bermaksud menanyakan neraca laporan keuangan Gapoktan yang tak seimbang, ada selisih Rp1 juta.

Sementara, laporan keuangan harus disampaikan dalam rapat anggota tahunan (RAT) Gapoktan pada Minggu (31/1/2016). Alhasil, laporan keuangan harus dikonsultasikan ke seorang pendamping desa setempat yang berdomisili di Bayat. Awalnya, Anik berniat berangkat sendiri ke Bayat mengendarai sepeda motor lantaran suaminya tak di rumah.

“Karena cuaca mau hujan, saya tidak tega. Akhirnya saya sewa pikap. Ada tiga orang yang ke Bayat yakni sopir pikap, saya, dan Bu Anik,” kata Wagino saat ditemui wartawan di RSI Cawas, Senin (1/2/2016).

Perbaikan laporan keuangan sempat terkendala laptop yang rusak. Dalam perjalanan pulang, mereka mampir ke jasa perbaikan laptop di wilayah Jagalan, Cawas. Namun, laptop tak bisa menyala lantaran tak ada charger. Seusai di tempat jasa perbaikan laptop, mereka menuju warung makan di wilayah Cawas.

Sesampainya di warung makan, Anik menelepon suaminya agar dibawakan charger laptop. Tak berapa lama, suami Anik, Nahrowi tiba di warung makan. Berniat menyapa Nahrowi, Wagino dipukul kades tersebut sekitar pukul 20.00 WIB. Wagino mengaku dipukul sebanyak dua kali pada bagian wajah.

Seusai pulang ke rumah, Wagino di bawa ke rumah sakit lantaran masih pusing. Wagino ditemani tokoh pemuda melaporkan aksi penganiayaan yang ia alami ke mapolsek setempat. Wagino kembali ke rumah sakit guna menjalani rawat inap pada Minggu (31/1/2016) lantaran masih merasakan sakit kepala.

Kapolsek Cawas, AKP Totok Mugiyanto, membenarkan ada laporan dugaan penganiayaan yang dialami Wagino. “Pada Sabtu sekitar pukul 23.00 WIB, dia lapor ke polsek didampingi tokoh pemuda terkait kejadian penganiayaan dengan tangan kosong yang diduga dilakukan Kades Tirtomarto. Tetapi, belum dapat kami mintai keterangan karena yang bersangkutan belum sehat,” ungkapnya.

Kades Tirtomarto, Nahrowi, membenarkan jika dirinya memukul Wagino. Ia mengatakan sejak datang hingga pergi bersama istrinya ke Bayat, Wagino tak pernah meminta izin kepadanya. “Saya mengakui kesalahan saya di sana [pemukulan]. Bukannya saya cemburu, tetapi harusnya izin dengan saya dulu, asalkan izin enggak masalah. Kalau istri kades pergi sampai malam tidak pulang tentu rasanya bagaimana di masyarakat. Mari saling menghormati, kompak, dan rukun menjaga situasi,” kata dia.

Nahrowi mengaku selama ini tak ada masalah dengan Wagino. Ia juga menegaskan siap diklarifikasi terkait kasus pemukulan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya