SOLOPOS.COM - Ilustrasi penusukan. (cinemaknifefight.com)

Penganiaayan di Klaten yang dialami dua warga Wedi telah diputuskan. Pelaku pembocakan dibebaskan karena mengalami gangguan jiwa.

Solopos.com, KLATEN – Sunaryo, 40, pelaku pembacokan dua warga Dukuh Jiwo Kulon, Desa Trotok, Wedi dipastikan mengalami gangguan kejiwaan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, menjelaskan kepastian kondisi psikologi Sunaryo berdasarkan hasil pemeriksaan tim Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. RM. Soedjarwadi, Klaten yang dilakukan sekitar dua pekan.

Ekspedisi Mudik 2024

Dari hasil pemeriksaan itu, polisi menyatakan pelaku bebas dari jerat hukum meski sudah mengakibatkan salah satu korban tewas. “Iya [kasus hukum gugur]. Otomatis tidak bisa dipertanggungjawabkan karena pelaku mengalami gangguan kejiwaan,” terangnya, Rabu (1/4/2015).

Terkait nasib pelaku seusai menjalani pemeriksaan di RSJD, Kapolres mengatakan Sunaryo diserahkan ke keluarga melalui kepolisian. Hanya, Sunaryo dikembalikan lagi ke RSJD agar mendapat perawatan.

Pengembalian Sunaryo ke RSJD berdasarkan permintaan warga serta keputusan dari keluarga pelaku. Permintaan warga muncul lantaran khawatir pelaku kambuh dan kembali menebar ancaman ke warga setempat. “Dari permintaan itu, kami sarankan agar dirawat dulu sampai sembuh di RSJD,” kata kapolres.

Sementara itu, kakak pelaku pembacokan, Sunardi, 47, mengaku pasrah dengan keinginan warga agar adiknya untuk sementara tak menetap di Dukuh Jiwo Kulon. Dia juga sepakat Sunaryo dirawat di RSJD hingga kondisi kejiwaannya kembali normal sebelum dikembalikan ke keluarga.

“Kami pasrah saja seperti apa. Kalau bisa, ya kami serahkan lagi ke RSJD untuk dirawat lebih lanjut. Kami juga khawatir kalau diserahkan ke keluarga dengan kondisi belum sembuh sepenuhnya, dia sewaktu-waktu bisa mengulangi perbuatan,” ungkap Sunardi saat ditemui di RSJD.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sunaryo melakukan pembacokan kepada dua tetangganya yakni Rohdi, 49, dan Parno, 32, Senin (16/3/2015). Penyebab pembacokan diduga Sunaryo merasa tersinggung Rohdi melintas pada gabah yang sedang ia jemur di jalan.

Sementara, Parno dibacok pelaku setelah berusaha menyelamatkan Rohdi. Parno tewas setelah dibawa ke rumah sakit dengan luka parah pada bagian perut hingga organ dalam terburai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya