SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Dok)

Penganiayaan Klaten, dua orang tak dikenal menganiaya orang lansia hingga babak belur.

Solopos.com, KLATEN–Dua pria misterius tega menganiaya seorang lanjut usia (lansia), ibu tiga anak, dan seorang warga hingga babak belur di Dusun Pundung RT 004/RW 003, Kebon, Bayat, Klaten, Rabu (25/11/2015) pukul 11.00 WIB.
Aparat Polres Klaten menduga aksi penganiayaan secara brutal yang dilakukan kedua pemuda itu disebabkan persoalan utang piutang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, aksi penganiyaan itu berlangsung di rumah mantan kepala dusun (kadus) II Kebon, Citro Sumarto, 91. Selain dihuni Citro Sumarto, rumah di RW 003 itu juga dihuni istrinya, Wiji, 90 dan anaknya, Sunarti, 60.

Pukul 11.00 WIB, dua pria misterius mendatangi rumah Citro dengan berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion berwarna putih tanpa pelat nomor. Beredar kabar di tengah warga, salah satu di antara pelaku sempat membawa senjata api berupa pistol.

Ekspedisi Mudik 2024

Kedua tamu tak diundang yang menggunakan helm itu semula ditemui Citro Sumarto. Tanpa basa-basi, salah seorang pria tersebut mendorong Citro Sumarto hingga tersungkur. Kepala Citro sempat terbentur ke lantai rumah. Selain dianiaya, mulut Citro juga sempat dilakban oleh pelaku penganiayaan. Citro mengalami luka di bagian wajah.

Sunarti yang mengetahui kejadian itu lantas berteriak-teriak minta tolong ke warga sekitar. Dalam waktu sekejap, salah seorang pria misterius itu langsung mengepruk kepala Sunarti dengan dingklik. Sunarti pun mengalami pendaharan hebat di bagian kepala dan terjatuh ke lantai.

Mendengar teriakan Sunarti, salah seorang tetangga Citro Sumarto, yakni Darsono alias Gareng, 40, ingin mendatangi rumah mantan kadus II Kebon itu. Sesampai di depan pintu utama, Gareng justru dipukul salah satu pria misterius dengan linggis di bagian kepala dan punggung. Alhasil, Gareng pun roboh di lantai rumah.

Setelah menganiaya Citro yang sudah lansia, Sunarti yang sudah beranak tiga, dan Gareng, kedua pria misterius itu meninggalkan rumah Citro. Saat meninggalkan rumah, kedua pria misterius itu memakai penutup wajah alias slayer dan helm.

“Saya enggak kenal dengan mereka. Setahu saya, yang satu perawakannya tinggi, yang satunya pendek dengan rambut panjang. Mereka lari ke arah barat,” kata Citro Sumarto, saat dtemui wartawan di rumahnya, Rabu.

Akibat kejadian itu, Sunarti dan Gareng sempat dilarikan ke RSI Cawas untuk mendapatkan perawatan medis. Sunarti mengalami luka serius di kepala. Sedangkan, Gareng harus mendapatkan jahitan di kepala. Oleh aparat kepolisian, keduanya belum bisa ditemui siapa pun selama menjalani perawatan medis.

Salah satu warga Kebon, Marsono, 51, mengatakan tidak banyak yang melihat kejadian penganiayaan tersebut. Semula, banyak warga mengira kejadian tersebut merupakan kejadian perampokan.  Tapi, setelah diteliti ulang, tidak ada barang berharga milik korban pemukulan yang hilang.

“Kebetulan, rumah saya juga tak jauh dari lokasi kejadian. Saat saya ingin mendekat, saya ngomong sopo kuwi. Dari dalam rumah terdengar suara ingin menagih utang. Lalu, kedua pria tak dikenal itu melarikan diri,” kata dia.

Kepala Desa (Kades) Kebon, Sukoco, mengatakan aksi penganiayaan di rumah mantan kadus II itu sempat menggemparkan warga sekitar. Terlebih, informasi awal pelaku penganiayaan menggunakan senpi.

“Untuk korban Darsono dan Sunarti belum bisa diajak ngomong setelah kejadian. Masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit (RS),” katanya.

Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo beserta jajarannya sempat mengecek kondisi lokasi kejadian. Untuk sementara, polisi menyita dingklik, linggis, dan kain yang terdapat bercak darah.

“Ini masih kami dalami lebih lanjut. Ini bukan pencurian dengan kekerasan (curas) atau perampokan. Soalnya, tidak ada barang yang hilang. Ini penganiayaan. Di sini juga tidak ada senjata api (senpi). Motifnya belum diketahui. Kalau melihat dari kronologinya, dugaan sementara karena persoalan utang piutang. Soalnya, Ibu Sunarti ini dikenal sebagai penjual telur bebek atau peternak bebek [dalam dua tahun terakhir],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya