SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pekerja melakukan perawatan bagian luar sebuah gedung bertingkat di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat (Foto Antara)

Ilustrasi Pekerja melakukan perawatan bagian luar sebuah gedung bertingkat di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat (Foto Antara)

JAKARTA-Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bidang Ekonomi Prasetijono Widjojo mengatakan pada 2013 pemerintah mengupayakan terciptanya 2,7 juta lapangan kerja baru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Terkait dengan kesempatan kerja, khususnya tenaga kerja muda, Pemerintah pada tahun 2013 mengupayakan terciptanya 2,5–2,7 juta lapangan kerja baru sehingga jumlah pengangguran diharapkan turun menjadi 7,2–7,4 juta orang,” kata Prasetijono di Jakarta, Jumat (15/6).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, kebijakan penurunan pengangguran yang akan dilaksanakan pemerintah diarahkan untuk menyerap angkatan kerja muda. Hal ini dikarenakan karena tingginya angka pengangguran di usia muda.

“Program-program pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja, antaralain membuka akses pemagangan, dan memberikan kesempatan bagi usia muda yang meninggalkan sekolah lebih awal,” katanya.

Selain itu, lanjut Prasetijono, dalam upaya meningkatkan daya saing pada tahun 2013, pemerintah juga menargetkan peningkatan keahlian pekerja muda sebanyak 502.880 orang. Target ini lebih tinggi dibandingkan target 395.530 orang pada tahun 2012.

Sebelumnya, Direktur Tenaga kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Kementerian PPN/Bappenas Rahma Iryanti mengatakan bahwa Bappenas memperkirakan bahwa pengembangan kegiatan utama dan kegiatan pendukung pada enam koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) mampu menciptakan 9.437.918 lapangan kerja dengan total investasi Rp3.775,9 triliun.

“Jumlah lapangan kerja tersebut terbagi atas kegiatan utama dalam hal ini industri sebesar 4.731.770 lapangan kerja dan kegiatan pendukung dalam hal ini sektor infrastruktur sebesar 4.975.400 lapangan kerja,” kata Rahma.

Ia memperkirakan penyerapan tenaga kerja terbanyak untuk kegiatan utama pada koridor ekonomi pada tahun 2012–2014 terdapat di koridor Kalimantan sebesar 1.742.550 orang dengan sektor unggulan besi baja, bauksit, kelapa sawit, batu bara, migas, dan perkayuan.

“Total investasi pada kegiatan utama, yakni sektor industri di enam koridor tersebut adalah Rp2.225 triliun dengan perincian Jawa Rp433,0 triliun, Kalimantan Rp779,0 triliun, Sumatera Rp300,0 triliun, Papua-Kep.Maluku Rp450,0 triliun, Bali-Nusa Tenggara Rp66,0 triliun, Sulawesi 197,0 triliun,” katanya menjelaskan.

Kemudian, lanjut dia, untuk kegiatan pendukung dalam hal ini sektor infrastruktur, perkiraan penyerapan tenaga kerja terbanyak pada koridor ekonomi pada tahun 2012–2014 terdapat di koridor Jawa 2.553.800 orang.

“Total rencana investasi untuk infrastruktur di enam koridor ekonomi mencapai Rp1.551,4 triliun dengan perincian koridor Jawa Rp779,5 triliun, Sumatera Rp314,0 triliun, Papua-Kepulauan Maluku Rp161,5 triliun, Bali-Nusa Tenggara Rp52,3 triliun, Sulawesi Rp103,1 triliun dan Kalimantan Rp141,0 triliun,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya