SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

KARANGANYAR – Pengamen jalanan dan pengemis saat ini kian menjamur di wilayah perkotaan Karanganyar. Mereka terutama mangkal di setiap persimpangan jalan yang memiliki lampu pengatur lalu lintas dan pusat-pusat perbelanjaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Espos, Selasa (3/1/2012) keberadaan pengamen jalanan tersebar di beberapa titik lampu merah. Di antaranya pertigaan lampu merah Botol, Palur; pertigaan lampu merah Dagen, Pos Sroyo dan sekitar Palur Plasa. Mereka beroperasi di pertigaan maupun perempatan lampu lalu lintas.

Ekspedisi Mudik 2024

Warga Palur, Andi mengaku resah dengan keberadaan pengamen jalanan di pertigaan maupun perempatan lampu merah. Beberapa pengamen bahkan bergaya seperti anak punk. “Jadi sedikit takut kalau tidak memberi. Kami juga terganggu dengan keberadaan mereka,” ujarnya. Ditambahkannya, tidak sedikit pengamen yang membawa bayi saat ngamen di jalan.

Warga lain, Bardi, meminta Pemkab Karanganyar melakukan rasia rutin terhadap keberadaan para pengamen yang semakin banyak ditemui di sudut-sudut lampu merah. Mereka meminta uang kepada para pengguna jalan saat lampu merah.

Kepala Kantor Satpol PP Karanganyar Widarbo Basuki mengatakan rasia secara rutin telah dilakukan. Namun selama ini yang menjadi kendala para pengamen jalanan beraksi setelah petugas melakukan patroli keliling. “Nah ini susahnya. Tapi kalau petugas yang kebetulan lewat dan tahu pasti langsung dibawa untuk dibina,” ujarnya.

Widarbo mengatakan sudah berulang kali menerima laporan adanya warga yang resah dan terganggu lantaran keberadaan para pengamen jalanan tersebut. Dari laporan ini kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan razia di kantong-kantong yang menjadi tempat mangkal para pengamen. “Mereka kami bina dan membuat surat pernyataan tidak mangkal lagi. Belum ada sanksi tegas. Tapi kalau nanti terjaring lagi ya sudah akan ada sanksi tegas,” tegasnya.

Dia menuturkan siap meningkatkan razia pengamen serta gelandangan dan pengemis (Gepeng) demi keamanan dan kenyamanan warga. Dia menyebutkan beberapa kantong yang biasa dijadikan tempat mangkal para pengamen dan gepeng beroperasi di sepanjang jalan utama Palur-Karanganyar Kota. Yakni, mulai dari pertigaan botol di Palur, perempatan Papahan, serta Tegalgede. Selain mengganggu pengguna jalan, keberadaan mereka dikhawatirkan mengganggu arus lalu lintas yang ada.

“Mereka biasanya mulai beroperasi menjelang magrib, artinya saat petugas sudah pulang,” keluh Widarbo.
Widarbo mengatakan guna menekan laju pertumbuhan pengamen dan Gepeng pihaknya akan terus melakukan razia di jalanan. Langkah tersebut dilakukan guna memberi kenyamanan warga.

JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya