SOLOPOS.COM - Deretan pedagang atau PKL di kawasan wisata TSTJ Solo saat belum dimulai revitalisasi, Juni 2022 lalu. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk menata pedagang kaki lima (PKL) dari Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), dinilai berpotensi menimbulkan masalah baru. Hal itu menyangkut perubahan segmen pasar para pedagang.

Pengamat ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS), Suryanto, mengatakan penempatan para PKL tersebut ke sejumlah pasar tradisional, pada intinya merupakan hal positif. Artinya pemerintah masih memberikan perhatian kepada para PKL yang menggantingkan hidupnya dari usahanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Penataan PKL di TSTJ menurut saya itu juga langkah positif. Kalau mereka tidak diberikan lokasi baru sebagai tempat berjualan, juga akan menambah pengangguran. Kalau pemerintah memberikan fasilitas, artinya juga satu sisi masih bisa mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” kata dia, Kamis (29/9/2022).

Namun penataan tersebut mestinya juga memperhatikan faktor-faktor lain. Menurutnya penataan PKL di pasar yang telah ada, akan menimbulkan persoalan baru. “Sebab pasar para PKL sebelumnya adalah melayani para wisatawan. Dengan begitu akan sulit bagi mereka berdagang di pasar tradisional,” kata dia, Kamis (29/9/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pasar Tradisional Tujuan Relokasi Sepi, Nasib PKL TSTJ Solo Belum Jelas

Hal lain yang harus diperhatikan adalah masalah keberadaan para PKL itu di pasar yang baru nantinya. “Apakah akan mengganggu pedagang-pedagang existing yang ada di pasar-pasar sebelumnya tidak? Jangan sampai PKL yang dipindahkan mengganggu pasar pedagang sebelumnya,” kata dia.

Selain itu persoalan kemacetan, kebersihan dan sebagainya juga harus diperhitungkan. Perlu juga upaya agar menjadikan pasar-pasar tradisional lebih ramai dikunjungi masyarakat.

Diketahui ada sekitar 183 PKL yang ada di TSTJ. Mereka direncanakan dipindahkan ke pasar tradisional di di wilayah Solo karena TSTJ akan ditata. Pasar yang menjadi lokasi penempatan para PKL direncanakan adalah Pasar Pucangsawit, Pasar Panggungrejo dan Pasar Ngemplak.

Baca Juga: 5 Pasar Tradisional Disiapkan Dinas Perdagangan untuk Memindahkan PKL TSTJ Solo

Seperti diberitakan sebelumya, Paguyuban Bakul Taman Jurug terus memperjuangkan nasib 183 pedagang kaki lima (PKL) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo.

Pemkot Solo berencana merelokasi mereka. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo telah menyiapkan lima pasar tradisional. yakni Pasar Pucangsawit, Pasar Jebres, Pasar Ngemplak, Pasar Tanggul, dan Pasar Rejosari. Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heru Sunardi menjelaskan pasar-pasar tradisional itu ditawarkan karena masih ada beberapa los kosong.

“Pasar yang kami tawarkan itu kosong. Terus Pak Wali berpesan lagi, kasihkan pilihan-pilihan lainnya. Ini masih kami rancang dulu,” katanya ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (28/9/2022).

Perwakilan Paguyuban Bakul Taman Jurug, Sarjuni tak yakin pasar tradisional bisa menjanjikan bagi para PKL. Apa lagi sebagian besar dari mereka banyak berjualan kuliner kecil-kecilan, souvenir, dan mainan. Dari cerita beberapa kawannya sesama PKL pun demikian. Mereka direlokasi di pasar tradisional, pada akhirnya tak ditempati karena sepi.

“Saya yakin tidak mungkin [bertahan lama]. Masalahnya kalau sudah dikasih situ, payu ra payu karepmu [laku tak laku terserah] paling. Ada di RT kami dapat los di Pasar Ledoksari. Ya enggak kepakai, akhirnya dia pilih jadi juru parkir,” kata Sarjuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya