SOLOPOS.COM - BISNIS/ANDI RAMBE Dua pekerja memperbaiki jaringan listrik di Medan, Sumatra Utara, Sabtu (24/03). Pemerintah meminta Dewan Perwakilan Rakyat mempertimbangkan ulang keputusan pemotongan subsidi listrik dari dari pagu sebesar Rp93,1 triliun dalam RAPBNP 2012 menjadi hanya Rp64,97 triliun.

Solopos.com, SOLO -- Subsidi listrik yang diberikan PLN telah berjalan selama satu tahun. Hal ini direspons pula oleh pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta, Fahmy Radhi.

Dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Rabu (14/4/2021), Fahmy mengatakan subsidi dari PLN tersebut mampu mengurangi pengeluaran masyarakat tidak mampu yang terdampak pandemi.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Baca Juga: AKP Tarjono Sapto Nugroho Jadi Kasat Reskrim Polres Sukoharjo

“Stimulus PLN itu bukan satu-satunya tetapi itu bagian penting yang dapat menurunkan pengeluaran bagi masyarakat tidak mampu yang terdampak pandemi. Menurut proyeksi saya, program Presiden Jokowi dalam menghadapi kondisi ekonomi pandemi ini telah cukup bagus. Program yang terintegrasi dengan baik ini akan membawa pertumbuhan ekonomi kita tidak minus lagi, paling tinggi pertumbuhan ekonomi kita sekitar 3-4% di tahun 2021 ini," ujar dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut, ia mengatakan apabila pemerintah mampu menurunkan tarif listrik dan BBM di masa pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi akan terlihat.

Baca Juga: Kisah Waria di Semarang Ajari Mengaji Anak-Anak saat Ramadan

“Kajian yang pernah kami lakukan bahwa penurunan tarif listrik dan juga BBM itu akan meningkatkan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat ini yang memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi," ungkap dia.

Subsidi Listrik PLN Serap Rp4,1 Triliun

Pada kesempatan itu pula, EVP Tarif dan Subsidi PLN, Tohari Hadiat mengatakan, program subsidi listrik dari pihaknya ini telah berjalan dengan baik.

“Sejak April 2020 sampai April 2021 masih berjalan terus. Ini merupakan program stimulus bagi rumah tangga dan UMKM dengan total 30 juta pelanggan yang sudah terbayarkan sejak April-Desember 2020 dengan total anggaran Rp13,2 Triliun. Program ini terus berjalan di Januari-Maret 2021 dengan menyerap total anggaran sekitar Rp4,1 Triliun," beber dia.

Baca Juga: BPOM Bongkar Kekurangan Vaksin Nusantara yang Dibela Matin-Matian DPR

Pada April 2021 ini kebijakan subsidi listrik PLN dari pemerintah mengalami perubahan.

“Memang sudah ada keputusan pemerintah untuk Triwulan II 2021 ini nilainya 50% dari nilai sepanjang 2020 dan triwulan I 2021. Artinya bagi pelanggan 450 VA yang sebelumnya digratiskan harus membayar 50% dari tagihan rekeningnya, kemudian pelanggan 900 VA yang tadinya membayar 50% menjadi mendapat potongan 25%,” tukas dia.

Baca Juga:  Lupa Baca Niat Puasa Bisa Bikin Batal?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya