SOLOPOS.COM - Jeep Wrangler Rubicon (jeep.co.id)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Kabar terkait mobil dinas baru Bupati Karanganyar, Juliyatmono, berjenis Jeep Wrangler Rubicon menjadi perhatian pengamat otomotif di Jakarta.

Pengamat Otomotif dari CVT Indonesia, Reza R.F., ketika dihubungi Kamis (5/12/2019) mengatakan dibandingkan kendaraan dinas sebelumnya Toyota Fortuner, penggunaan Jeep Wrangler Rubicon lebih boros dalam hal konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengaku takjub dengan keputusan Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang menganggarkan mobil dinas Bupati Karanganyar berupa Jeep Wrangler Rubicon.

“Sudah, saya di Jakarta juga sudah dengar info kalau Bupati Karanganyar mobilnya ganti Rubicon dari internet. Bagi para petinggi mobil itu untuk gengsi memang bagus sih. Tapi memang kalau dilihat dari konsumsi BBM Jeep boros banget. Jauh dengan mobil lainnya,” ucap dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Reza mengatakan menurut analisis yang dia lakukan, dari segi konsumsi BBM, Rubicon memiliki perbandingan sekitar setiap 1 liter untuk jarak 7 kilometer.

Dibandingkan dengan mobil dinas sebelumnya, Reza mengaku konsumsi BBM antara Fortuner dengan Rubicon sangat jauh. Pasalnya, Fortuner berjenis diesel memiliki perbandingan 1:16 dan yang jenis bensin sekitar 1:10.

“Rubicon itu kalau perbandingan 1:7 sudah paling irit, itu sudah maksimal. Biasanya lebih boros. Apalagi itu harus pakai pertamax turbo. Kalau pakai pertamax saja malah semakin boros karena pembakarannya kan tidak sempurna,” imbuh dia.

Menurut Reza, penggunaan Rubicon menggantikan Fortuner akan berdampak bengkaknya biaya operasional dari konsumsi BBM. Hal tersebut berdasarkan perbandingan konsumsi BBM yang selisih hampir 50 persen.

“Jadi mungkin nanti kalau yang dipakai adalah Jeep Rubiconnya pasti biaya operasionalnya bertambah. Kalkulasinya juga karena penggunaan BBM yang harus pertamax turbo atau pertamax plus untuk menjaga lebih irit tapi harganya lebih mahal. Kalau Fortuner diberi pertamax tidak apa-apa,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar, Bagus Selo, mengaku terkejut mengetahui pengadaan Jeep Wrangler Rubicon itu. Bagus menelusuri awal pengadaan kendaraan dinas bupati pada 2018. Namun, proses lelang beberapa kali gagal.

"Tidak disebutkan pembelian Rubicon. Saya pikir ya kendaraan Jepang rega [harga] Rp500 juta-an, tapi ternyata lelang Rubicon. Dewan enggak tahu, tidak terpikirkan Rubicon. Pos anggaran tertulis pembelian kendaraan senilai sekian. [Anggota DPRD] banyak yang kaget. Harganya beli mobil sekelas itu," ujar dia.

Diberitakan, mobil dinas baru Bupati Karanganyar berjenis Jeep Wrangler Rubicon senilai Rp1,989 miliar dibeli menggunakan APBD Perubahan 2019.

Plt Kepala Badan Keuangan (BKD) Kabupaten Karanganyar, Narimo, Selasa (3/12/2019), kepada wartawan menerangkan rencana penggantian mobil dinas bupati sudah bergulir sejak 2018 silam. Namun, lantaran proses lelang yang empat kali gagal, rencana itu baru terealisasi pada akhir 2019.

“Sebenarnya sudah sejak tahun 2018. Tapi lelang gagal, lelang lagi, gagal lagi. Kemudian di tahun 2019 dilakukan lelang lagi menggunakan APBD Perubahan 2019. Sempat gagal lagi, lalu terakhir lelang cepat ada pemenangnya. Baru Senin kemarin,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya