Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi bakal calon presiden pilihan milenial dan generasi Z.
“Data itu berdasarkan hasil laporan jajak pendapat Litbang Kompas. Jadi, Prabowo tak banyak gimmick. Lurus saja bekerja tanpa hingar bingar apapun,” jelas Adi Prayitno dalam keterangan tertulis di Jakarta seperti dikutip Antara, Minggu (24/10/2021).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hasil jajak pendapat Litbang Kompas, sebanyak 17,4 persen milenial memilih Prabowo Prabowo Subianto jika pemilu dilakukan saat ini.
Selain dari generasi milenial, Prabowo juga mendapat dukungan dari kalangan Gen Z dengan angka 13,7 persen.
Baca Juga: Deklarasi Prabowo Capres 2024 Terus Menggelinding di 13 Provinsi
Hasil itu lebih baik dibanding dukungan terhadap Anies Baswedan sebanyak 11,7 persen, Tri Rismaharini sebanyak 7,8 persen dan Ridwan Kamil sebanyak 5,9 persen.
Dalam laporan itu, pilihan kepada Prabowo tidak terlepas dari popularitasnya sebagai calon presiden di dua edisi pemilu sebelumnya.
Posisi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi juga ikut mengenalkan Prabowo kepada generasi muda.
“Totalitasnya sebagai menteri mendapat respons positif. Milenial itu fikirannya simpel. Suka dengan figur yang bekerja, bukan bekerja mengiklankan diri terus,” kata Adi yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Baca Juga: Partai Gerindra: Indonesia Stabil jika Prabowo Presiden
Selain berdasarkan kinerja, Adi menjelaskan milenial dan Gen Z melihat sisi heroisme dalam kerja-kerja Prabowo membantu merealisasikan visi dan misi Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.
“Artinya, membangun citra dengan kerja, jauh lebih dirasa milenial ketimbang selalu membangun citra tapi minim kerja,” kata Adi.
Mengutip hasil sensus penduduk 2020 jumlah proporsi penduduk Indonesia yakni post Gen Z (di bawah 8 tahun) sebanyak 10,88 persen, Gen Z (8-23 tahun) sebanyak 27,94 persen, Milenial (24-39 tahun) sebanyak 25,87 persen, Gen X (40-55 tahun seanyak 21,88 persen, Baby Boomer (56-74 tahun) sebanyak 11,56 persen dan Pre-boomer (di atas 74 tahun) sebanyak 1,87 persen.