SOLOPOS.COM - Politikus PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani menyapa sejumlah kepala daerah dan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo saat acara peresmian Pasar Legi Solo, Kamis (20/1/2022). (Instagram @fx.rudyatmo)

Solopos.com, SOLO — Dosen Psikologi Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Moh Abdul Hakim, menyebut Puan Maharani tidak mampir ke DPC PDIP Solo dalam safari kunjungannya di Soloraya, Rabu-Kamis (19-20/1/2022) karena sikap FX Hadi Rudyatmo yang terang-terangan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Pendapat tersebut disampaikan Moh Abdul Hakim, saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler (ponsel), Jumat (21/1/2022) siang. “Keputusan Puan tidak berkunjung ke DPC PDIP Solo karena jelas terkait sikap Pak Rudy yang terang-terangan mendukung Ganjar maju Pilpres 2024,” terangnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Puan Tak Mampir ke DPC PDIP Solo, Rudy: Mungkin karena Pemilihnya Kecil

Pada sisi lain, Hakim menilai perpecahan di internal PDIP sudah berlangsung lama, walau berkali-kali dibantah DPP PDIP. Fakta bahwa Puan tidak mampir ke DPC PDIP Solo semakin menegaskan terbelahnya sikap politik di internal partai berlambang kepala banteng moncong putih itu antara pendukung Ganjar dan Puan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sampai Puan kemudian memutuskan tidak berkunjung ke DPC PDIP Solo yang kantornya di rumah Pak Rudy dalam kunjungannya di Soloraya, menurut saya itu dapat diartikan bahwa ketegangan antarkubu di internal PDIP itu sebenarnya sudah cukup kuat. Sehingga sudah muncul aroma rivalitas di dalam tubuh PDIP itu sendiri,” sambungnya.

Baca Juga: Puan Maharani ke Solo, Ketua DPC PDIP Rudy: Tidak Ada Komunikasi

Menurut Hakim, persaingan yang normal biasanya tidak sampai mempengaruhi hubungan antarpersonal. Di antara orang atau kubu yang saling bersaing itu masih saling sapa dan bertemu. Tapi bila sebuah persaingan sudah mengkristal dapat membuat hubungan antarpersonal terganggu atau renggang di antara pelakunya.

Tantangan Bagi Puan

“Kalau sampai hubungan interpersonal itu renggang, apalagi ini DPC PDIP Solo menjadi salah satu kandang banteng di Jawa Tengah, itu menandakan sudah terjadi kristalisasi sikap politik, secara psikologis seperti itu. Yang mendukung Ganjar semakin kuat mendukung Ganjar dan tak suka dengan Puan. Demikian juga sebaliknya di kubu Puan,” papar Hakim.

Baca Juga: Rudy Persilakan Kader PDIP Solo Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo Capres

Jika perpecahan atau terpecahnya internal PDIP itu terus berlanjut, ia menyebut kejadian keluarnya Wiranto dan pendukungnya dari Partai Golkar beberapa tahun lalu bisa terulang. Artinya, Hakim menegaskan kondisi tersebut menjadi tantangan bagi Puan sebagai anak emas PDIP sekarang ini untuk mau berbesar hati menjahit hubungan kadernya.

“Ada kemungkinan rombongan Ganjar memisahkan diri dari lokomotif PDIP dan itu sangat merugikan PDIP. Sekarang ini ada dua alternatif untuk Ganjar. Pertama membentuk parpol baru. Tapi melihat Pilpres sudah sangat dekat, itu hampir tidak mungkin. Yang paling mungkin terjadi migrasi politik pendukung Ganjar ke parpol lain,” terangnya.

Baca Juga: Soal Capres 2024, Rudy: PDIP Solo Tegak Lurus Instruksi Megawati!

Hakim menggarisbawahi migrasi para pendukung Ganjar bisa terjadi ketika rekomendasi capres tidak turun kepada Gubernur Jateng dan DPP PDIP gagal merangkul para pendukungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya