SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA – Tudingan adanya konspirasi yang melibatkan KPK untuk menangkap Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS yang mengundurkan diri, dinilai tak berarti apa-apa.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai pernyataan Presiden PKS yang baru, Anis Matta, soal adanya konsprirasi besar merupakan retorika politik biasa.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Menurutnya, tudingan adanya konspirasi yang seolah-olah menuduh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan permufakatan jahat untuk menjatuhkan mantan Presiden PKS tersebut menjadi tidak berarti apa-apa.

Apalagi, ujarnya, pernyataan tersebut tidak secara teperinci memberikan dasar yang kuat atas tuduhan tersebut.

“Pidato itu tidak akan membantu memulihkan citra PKS yang tengah dilanda tsunami politik,” ujarnya, Jumat (1/2/2013).

Menurut Burhanuddin, KPK tentu punya alat bukti yang kuat dan punya kapasitas untuk menetapkan Luthfi Hasan Ishaaq, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden PKS, menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging. Dengan demikian, ujar Burhanuddin, Anis tidak bisa menyebut KPK telah menjadi instrumen politik.

Mengomentari pernyataan Anis yang segera mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR sekaligus sebagai anggota DPR, Burhanuddin mengatakan hal itu merupakan tradisi di internal PKS.

Anis mengaku melepas jabatan di DPR dengan kesadaran bahwa dirinya membutuhkan konsentrasi penuh untuk menjalankan tugas barunya.

Terkait posisi PKS pada Pemilu 2014, Burhannudin memprediksi PKS akan kesulitan masuk ke posisi tiga besar. Menurutnya, kasus suap impor daging yang menyeret Luthfi Hasan Ishaaq masih akan berlanjut dan akan ada episode lanjutannya.

“Kasus ini sangat berpengaruh pada suara PKS di Pemilu 2014. Apalagi selama ini PKS mencitrakan diri sebagai parpol bersih,” ujarnya.

Kendati demikian, dia memprediksi PKS akan lolos parliementary threshold. (JIBI/bas/sae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya