SOLOPOS.COM - Agus Riewanto (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Kepercayaan diri tinggi kader Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Solo dalam menghadapi agenda Pilkada Kota Solo tahun 2020 dinilai wajar. Sebab sejarah pilkada selalu berpihak kepada partai politik (parpol) berlambang kepala banteng moncong putih.

Pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, mengatakan selama pelaksanaan pilkada langsung di Solo, pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota (cawali-cawawali) yang diusung PDIP selalu menang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan dominasi di hasil Pemilu 2019, Agus Riewanto, menilai PDIP berpeluang menjaga tradisi memenangi pilkada tahun depan. “Kultur masyarakat Solo begitu. Sepanjang pelaksanaan pilkada PDIP selalu menang,” tutur dia saat dihubungi , Senin (14/10/2019).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, PDIP Solo meraup 189.760 suara atau 55,24 persen dari total 343.495 suara sah dalam Pemilu Legislatif tahun 2019. Sebanyak 189.760 suara PDIP berasal dari perolehan suara seluruh caleg DPRD Solo dari PDIP.

Sebanyak 189.760 suara PDIP kala itu terdiri 45.509 di Dapil I Solo, 29.113 suara dari Dapil II Solo, 29.169 dari Dapil III Solo, 30.533 suara dari Dapil IV Solo serta 55.436 dari Dapil V Solo.

Dapil I Solo meliputi Kecamatan Pasar Kliwon dan Serengan, Dapil II Solo meliputi Laweyan, Dapil III Solo meliputi 11 kelurahan di Banjarsari, Dapil IV Solo meliputi Kelurahan Nusukan dan Kadipiro, serta Dapil V Solo meliputi Jebres.

Secara umum Kecamatan Banjarsari dan Jebres menjadi penyumbang terbesar perolehan suara para caleg PDIP. Di Banjarsari perolehan suara PDIP 50.702 suara atau 46,43 persen dari total suara sah, dan di Jebres PDIP 55.436 suara.

Di Jebres persentase perolehan suara PDIP paling tinggi yaitu 61,6 persen.

Lebih lanjut, Agus Riewanto membeberkan pertarungan akan menjadi menarik bila di Pilkada Solo 2020 PDIP mengusung Achmad Purnomo-Teguh Prakosa dan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka sebagai kompetitornya.

Di satu sisi, Purnomo-Teguh didukung mesin parpol terbesar di Solo, di sisi lain Gibran dengan dukungan para sukarelawan ayahandanya. Menilik karakter Gibran, Agus Riewanto memprediksi Gibran berani maju di jalur independen bila tak diusung PDIP.

“Kalau dilihat rekam jejak dan karakternya yang berani alias nekat, mungkin saja Gibran ambil jalur perseorangan bila tak direkomendasi PDIP. Bila benar seperti itu Gibran independen melawan paslon PDIP, menarik,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya