SOLOPOS.COM - Ketua DPR, Puan Maharani saat Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2022 di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Selasa (16/8/2022). (Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, JAKARTA  — Pengamat ekonomi politik yang juga dosen Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi Kusman menyebut pidato Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Selasa (16/8/2022), mengingatkan seruan Presiden Soekarno atau Bung Karno pada 17 Agustus 1959.

“Uraian Puan Maharani ini mengingatkan kita kepada seruan Bung Karno dalam pidatonya 17 Agustus 1959 Rediscovery of Our Revolution, di mana penemuan akan arah jalan masa depan Republik Indonesia ditujukan pada program pembangunan semesta yang terencana yang menitikberatkan arah awal Indonesia sebagai negara industri di negara-negara dunia ketiga,” kata Airlangga, dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Solopos.com, Kamis (18/8/2022).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Airlangga mengatakan secara umum pidato Puan Maharani mengingatkan arah bernegara dan berbangsa kepada segenap anak bangsa.

Pesan penting dari pidato tersebut, Puan mengajak semua pembuat kebijakan di negara ini untuk menjalankan politik pembangunan Indonesia berbasis keadilan dan pemerataan.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada saat yang bersamaan, menurut Airlangga, Puan Maharani mengingatkan para pengambil kebijakan di negara ini untuk memperjuangkan kemakmuran dan keberhasilan ekonomi Indonesia ke depan, jangan sampai Indonesia hanya menjadi bangsa buruh dan buruh di antara bangsa-bangsa.

Baca Juga: Pengamat: Ratu Kalinyamat Kode Megawati untuk Pencapresan Puan

Hal lain yang dicatat oleh Airlangga adalah Puan Maharani menyatakan Indonesia ke depan harus muncul sebagai kekuatan ekonomi yang bersendikan pada kekuatan Indonesia sebagai negara industri, yang mempercayai kemampuan daya cipta dari rakyat Indonesia dan mampu mengelola segenap sumber daya yang ada bagi kemajuan bangsa.

Airlangga mengamini pernyataan Puan untuk menyusun desain politik yang diselaraskan dengan desain pembangunan ekonomi, agar cita-cita tersebut di atas terealisasi menjadi sebuah kenyataan sosial.

Sebab tatanan politik nasional tidak akan dapat bekerja secara optimal apabila desain pembangunan selama lima tahunan selalu berubah dan mengalami bongkar pasang seiring pergantian kepemimpinan nasional.

Menurut Puan dalam pidatonya, segenap konsentrasi pembangunan pada wilayah pusat dan daerah harus disinergiskan dan harus disatupadukan.

Baca Juga: 3 Faktor Penentu Peluang Puan Maharani Jadi Capres

Selain itu, arah orientasi kehidupan bernegara harus diletakkan pada rumusan perencanaan pembangunan yang tertata, terencana dalam pola jangka panjang melalui proses bergotong-royong dan platform-platform yang tidak saja dirumuskan oleh pengambil keputusan di tingkat eksekutif, untuk menentukan Pembangunan Nasional Semesta Berencana.

Ketua DPR Puan Maharani mengawali pembukaan pidato tanggal 16 Agustus 2022 melalui sebuah kesaksian bahwa Pancasila sebagai dasar negara telah menyatukan dan menjadi bintang penuntun arah jalan Republik Indonesia dalam menghadapi ancaman kemanusian yang baru saja dilewati, yaitu Covid-19.

Pancasila telah bekerja dan berhasil menjadi ideologi kerja (working ideology) selama pandemi. Gotong royong antar seluruh elemen masyarakat, perlindungan negara kepada seluruh warga dengan memberikan vaksin secara gratis, adalah manifestasi dari Pancasila sebagai ideologi kerja.

Baca Juga: Dilarang Puan Keluar Rumah, Megawati Banyak Lupa Nama Jalan

Tidak lupa Puan Maharani memberikan apresiasi kepada dokter, perawat, dan seluruh tenaga medis, TNI, Polri, seluruh Satgas Covid dan relawan kemanusiaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya