SOLOPOS.COM - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto saat silaturahim dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (3/5/2022). ANTARA/HO-Gerindra Jatim.

Solopos.com, SURABAYA — Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (3/5/2022) malam lalu.

Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, menilai pertemuan dua tokoh politik itu sangat strategis menuju Pemilihan Presiden 2024.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Silaturahim ini jelas strategis untuk Pemilihan Umum 2024,” ujarnya ketika dihubungi dari Surabaya, Kamis (5/5/2022).

Menurut dia, Khofifah dianggap sebagai tokoh penting dan berpengalaman dalam kontestasi nasional dan potensial untuk digandeng pada pemilihan presiden dua tahun mendatang.

“Apalagi melihat urutan silaturahim Prabowo saat Lebaran ini yang menjadikan Khofifah menjadi prioritas,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo tersebut seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Pada momentum Idul Fitri 1443 Hijriah, pada Lebaran hari pertama Prabowo berkunjung dan bersilaturahim ke Presiden Joko Widodo, lalu dilanjutkan ke Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Silaturahmi dengan Presiden di Jogja, Prabowo Disuguhi Opor

Berikutnya pada Lebaran hari kedua, Selasa (3/5/2022) malam, Prabowo menuju Jawa Timur dan bersilaturahim ke Gubernur Khofifah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Kendati demikian, ia melihat kedatangan Prabowo ke Grahadi masih terlalu jauh jika dimaknai sebagai bentuk lamaran untuk Pilpres 2024.

Ia lebih melihat Prabowo yang juga Menteri Pertahanan RI itu lebih memanfaatkan momentum Lebaran kali ini sebagai waktu tepat membangun dan mencairkan komunikasi politik 2024.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Bersaing Ketat

“Semua bakal calon kandidat masih mencoba menjajaki semua kemungkinan-kemungkinan untuk mencairkan komunikasi dan menyamakan frekuensi terlebih dahulu,” kata Surokim.

Selain itu, momentum Lebaran kali ini juga menjadi strategis jika bisa dimaksimalkan untuk mencairkan kebekuan komunikasi para pihak, sekaligus membuka peluang-peluang koalisi politik baru.

“Ya, politik itu selalu dinamis dan segala kemungkinan bisa saja terjadi. Semua itu dimulai dari komunikasi politik yang cair. Saya pikir silaturahim ini sebagai ikhtiar mencairkan kebuntuan-kebuntuan politik yang bisa jadi berbeda selama ini,” katanya.

Baca Juga: 10 Pejabat Terkaya Indonesia: Sandiaga Top, Prabowo Salip Luhut

Surokim yang juga peneliti senior asal Surabaya Survei Centre (SSC) menyampaikan lembaga survei sudah ada yang melakukan simulasi secara berpasangan, dan Prabowo-Khofifah termasuk yang kompetitif.

“Tapi biasanya undecided dan swing voters (suara mengambang) masih tinggi atau di atas 20 persen, sehingga sulit juga mengatakan unggul tidaknya,” kata Surokim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya