Jakarta (Solopos.com) — Politisi Partai Golkar Indra J Piliang menyatakan keinginan partainya agar jatah menteri Golkar di kabinet ditambah. Menurut pengamat politik Burhanudin Muhtadi, pernyataan ini tidak layak dikemukakan ke publik karena hal itu justru merugikan Golkar.
“Pernyataan itu tidak produktif. Pernyataan seperti itu mungkin saja dibicarakan di belakang. Tapi kalau disampaikan secara terbuka itu kesalahan politik,” ujar Burhan saat dihubungi, Minggu (6/3/201) malam.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Burhan menilai dengan meminta tambahan menteri, Golkar terkesan sengaja memperjuangkan hak angket untuk menekan SBY agar menambah jatah menteri. Pemahaman seperti ini berisiko membuat masyarakat menjadi antipati dan menilai Golkar haus kekuasaan.
“Menurut saya, dengan tidak dikurangi jatah menteri Golkar saja sudah merupakan bentuk apresiasi dari SBY dan Partai Demokrat,” kritiknya.
Selain itu, jika benar jatah Golkar ditambah, maka ini akan menjadi amunisi tambahan PKS untuk menyerang Golkar dan Partai Demokrat. Dengan penambahan jatah kursi Golkar maka kelihatan jelas, PKS memang dikorbankan dalam skenario politik ini. “PKS nanti yang untung karena PKS akan terus melipatgandakan opini memang dikorbankan,” jelasnya.
(dtc/try)