SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pelajar (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Pengamat pendidikan yang juga Dosen Pendidikan Matematika UNS Solo, Imam Sujadi, menilai hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tak semestinya jadi patokan ranking sekolah.

Menurut Imam, UTBK bukanlah sarana untuk membuat perbandingan atau menentukan ranking SMA terbaik. Ada indikator lain untuk menentukan ranking sekolah atau lembaga pendidikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan tanpa alasan hasil UTBK tidak bisa menjadi patokan untuk menentukan ranking SMA negeri ataupun swasta. Penilaian UTBK yang biasa disebut Asesmen Nasional (AN), menurut Imam, menggunakan pengambilan sampel secara random dan hanya menjadi cerminan untuk menentukan Standar Kriteria Lulusan (SKL).

Lebih jauh, Imam menjelaskan hasil UTBK yang diadakan LTMPT bukanlah standar untuk menentukan ranking sekolah. “UTBK 2021 yang disebut juga AN, bukan untuk perankingan atau menentukan peringkat sekolah. Karena peserta AN juga diambil secara random,” jelas Imam kepada Solopos.com, Senin (29/8/2022).

Imam menambahkan AN bertujuan sebagai bahan refleksi diri bagi sekolah terkait standar kelulusan, yaitu kemampuan literasi numerasi karakter iklim keamanan sekolah dan kebhinekaan global.

Baca Juga: SMA Swasta Soloraya Makin Bersinar, Disdik Jateng Sebut karena Programnya Bagus

Menurut dosen berusia 55 tahun ini, ada tiga indikator yang menentukan kualitas sekolah, yaitu proses pembelajaran di kelas, aktivitas guru, dan kepemimpinan kepala sekolah. Hal tersebut merupakan Rapor Pendidikan Indonesia yang diluncurkan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, pada April 2022.

Tiga Indikator

“Ada tiga indikator yang menjadi penilaian sekolah, yaitu bagaimana proses pembelajaran di kelas, bagaimana aktivitas guru dan kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini menjadi dasar penentuan kualitas seperti di Rapor Pendidikan Indonesia,” ungkapnya.

Imam menilai Rapor Pendidikan Indonesia lebih layak menggambarkan kualitas pendidikan dan ranking sekolah ketimbang hasil UTBK. Apalagi melihat ranking literasi dibandingkan negara-negara lain sesuai Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Baca Juga: 17 SMA di Solo Masuk Top 1.000 Sekolah Terbaik Versi UTBK 2022, Ini Daftarnya

“Hasil Rapor Pendidikan Indonesia justru bisa menggambarkan kualitas pendidikan di Indonesia, sebagaimana dilaporkan hasil penilaian negara-negara OECD terkait literasi, ini yang mestinya menjadi patokan,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, LTMPT merilis daftar Top 1.000 Sekolah Terbaik berdasarkan hasil UTBK 2022, Jumat (26/8/2022). Berdasarkan rilis tersebut, tidak ada satu pun SMA negeri di Solo yang masuk 100 besar.

Ranking tiga SMA negeri yang tahun sebelumnya masuk 100 besar, tahun ini terlempar. Di sisi lain, hanya satu SMA swasta dari Solo yakni SMA Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat yang masuk 100 besar, tepatnya di posisi 78.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya