Jakarta— Sengaja atau tidak sengaja, jumpa pers SBY soal monarki Jogja memamerkan sebuah ipad dengan merek apple. Jumpa pers SBY itu dianggap tak etis.
Memamerkan sebuah merek dagang dalam jumpa pers SBY itu dianggap tak etis sama sekali. Pandangan itu diutarakan Yunarto Wijaya, pengamat politik Charta Politika. “Itu sangat tidak etis ya, apalagi seorang kepala negara, itu acara jumpa pers formal,” tuturnya, Jumat (3/12).
Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang
Terlebih lagi, sambung Yunarto lagi, dalam konteks komunikasi, memamerkan sebuah merek dagang seperti itu merupakan bagian dari sebuah kemasan. “Ini menunjukkan lemahnya tim komunikasi SBY,” tandasnya.
Tapi Yunarto memandang, peristiwa itu menunjukkan bukan ‘SBY banget’. “Kita tahu SBY kita seorang komunikator yang memperhatikan hal-hal detil seperti itu, jelas itu bukan gaya khas SBY,” paparnya lagi.
Semestinya, Yunarto menilai ipad itu tidak tersorot kamera. “Karena hal itu mengaburkan substansi pidato SBY, alhasil sekarang jadi pembicaraan,” katanya. Namun Yunarto tak melihat sebuah pelanggaran konstitusi dalam masalah ini.
inilah/rif