SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada puncak acara Musra Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym/pri)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai pernyataan Presiden Joko Widodo dalam Musyawarah Rakyat (Musra) tentang sosok ideal untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan mengarah kepada Ganjar Pranowo.

Sebagaimana diketahui, sejumlah pengamat politik berbeda pendapat tentang sosok calon presiden yang benar-benar akan didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ada pengamat yang menilai Jokowi 100% bakal patuh kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan mendukung Ganjar Pranowo.

Namun ada juga pengamat yang menganggap Jokowi cenderung memilih Prabowo sebagai penerusnya memimpin Indonesia pada 2024 mendatang.

“Dalam perspektif semiotika, bisa saja pernyataan Jokowi mengarah pada sosok Ganjar Pranowo,” kata Karyono Wibowo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (16/5/2023).

Menurut Karyono, kriteria pemimpin yang Jokowi sebutkan bisa dimaknai secara eksplisit, implisit, dan semiotika.

Jokowi memang tidak eksplisit menyebut nama calon pemimpin yang dia maksud.

Pernyataan Jokowi bisa dimaknai berlaku untuk siapa pun bakal capres yang ingin maju di kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Salah satu indikatornya, misalnya, dari hasil beberapa lembaga survei menunjukkan Ganjar dipersepsikan merakyat,” tambahnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Dalam survei SMRC pada Mei 2023, Ganjar Pranowo dinilai unggul dari segi kejujuran dan perhatian kepada rakyat.

Bagi pemilih, dua sifat itu harus dimiliki pemimpin yang akan maju sebagai capres.

“Hasil survei tersebut berkorelasi dengan kriteria yang disampaikan Presiden Joko Widodo,” kata Karyono.

Saat pidato dalam puncak Musra Indonesia, Minggu (14/5/2023), Jokowi menyampaikan Indonesia perlu sosok pemimpin kuat, berani, antikorupsi, bisa merawat demokrasi, memahami kebutuhan rakyat, dan mengerti bagaimana memaksimalkan potensi untuk kemajuan bangsa.

Jokowi mengajak masyarakat memilih sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia.

Pernyataan Jokowi itu, menurut Karyono, lebih menekankan pada prinsip dan kriteria seorang pemimpin yang harus peduli pada nasib rakyat.

Selain itu, pemimpin juga seharusnya tidak hanya duduk di belakang meja tetapi turun ke bawah untuk memahami permasalahan konkret yang dihadapi rakyat.

Dia memaknai ucapan Jokowi untuk memilih pemimpin yang memahami berbagai tantangan bangsa, berani membela rakyatnya, dan mampu membawa kemajuan bangsa dan negara.

“Jokowi mengimbau jangan menjadi pemimpin yang elitis, tetapi jadilah pemimpin yang menyatu dengan rakyat,” ujar Karyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya