SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Padang–Pakar gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, gempa yang terjadi di Mentawai, Sumatera Barat, Minggu dan Senin, masih rangkaian gempa pada 2007.
  
“Memang masih rangkaian gempa 2007. Dari penelitian kami di Mentawai, kawasan ini menyimpan energi gempa yang masih banyak,” kata Danny, yang dihubungi di Jakata, Senin (17/8).
  
Sebelumnya, LIPI dari penelitian beberapa tahun terakhir, pernah mengungkapkan temuan bakal terjadinya gempa besar Sumatera yang perlu diwaspadai.
  
“Masyarakat yang bermukim di pantai barat Sumatera memang perlu waspada. Namun jangan sampai panik,” kata Danny yang ikut dalam penelitian bersama Kerry Sieh, ahli geologi dari Institut Teknologi California (Caltech), pada 2008.
  
Penelitian berdasarkan sejarah kegempaan di sekitar Kepulauan Mentawai.
  
Para peneliti menemukan empat siklus tsunami selama 700 tahun terakhir, yakni peristiwa tahun 1350 ke 1380, tahun 1606 ke 1685, dan tahun 1797 ke 1833.
  
Tim mempelajari karang yang tumbuh di sepanjang 700 kilometer di sebelah selatan pusat gempa Aceh, terutama di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.
  
Danny mengakui saat ini ancaman gempa di Sumbar memiliki kecenderungan meningkat. Lokasinya bahkan semakin mendekat ke sumber yang bisa menimbulkan gempa besar.
   
Gempa-gempa yang terjadi saat ini berpusat di pinggiran yang besar,  di bawah laut sekitar Siberut. Sebagian inti yang mengancam dan bisa menyebabkan gempa besar tersebut berada di antara Siberut-Sipora- Padang. 
  
“Itu yang yang perlui diwaspadai. Namun sekali lagi masyarakat  jangan sampai panik,” kata doktor jebolan Institut Teknologi California itu.
   
Menurut Danny, pihaknya tidak bisa memprediksi kapan gempa besar Sumatra terjadi. Bisa dua tahun atau 10 tahun lagi.
   
“Untuk itu, masyarakat dan pemerintah daerah perlu meningkatkan kewaspadaan,” katanya, mengingatkan.
   
Kepada masyarakat diimbau agar berusaha melatih diri untuk menyelamatkan diri dan keluarga disaat gempa.
   
Sementara pemerintah dan pihak terkait dari sekarang secara bersama-sama harus memfasilitasi masyarakat dalam upaya evakuasi ke tempat yang aman.
   
Selama Minggu dan Senin, sudah terjadi 14 gempa di Sumatera Barat yang sebagian besar berpusat di Siberut.
   
Gempa terkuat terjadi Minggu, pukul 14:38:22, dengan kekuatan 6.9 skala richter di 43 km Tenggara Siberut.

ant/fid

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya