SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, menilai penyergapan teroris di Cawang, Cikampek, dan Sukoharjo diduga untuk pengalihan isu-isu nasional terutama saat kepolisian tengah dikritik.

“Bisa saja itu untuk mengalihkan isu-isu yang ada,” kata Bambangi, Jumat (14/5).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Menurut Bambang, seharusnya polisi menjelaskan kepada masyarakat mengenai penyergapan yang baru saja terjadi. Karena dalam beberapa penyergapan terhadap terduga teroris selalu terjadi di saat isu nasional berkembang, terutama di saat instansi Polri sedang diserang.

Pada September 2009, misalnya, saat polisi menembak mati Noordin M Top, kepolisian saat itu tengah diserang kasus Bibit-Chandra terkait Cicak dan Buaya.

Pada Maret 2010, saat Dulmatin ditembak di Pamulang dan penyergapan teroris di Aceh, DPR sedang giat-giatnya menggelar Pansus Century. Selanjutnya, saat penyergapan teroris Aceh berlanjut, polisi tengah diserang kasus mafia pajak Gayus Tambunan yang diduga melibatkan perwiranya.

Dalam kasus terakhir di Cikampek, Cawang dan Sukoharjo, polisi tengah menjadi sorotan terkait konflik antar pejabat di lingkungan tersebut. Sehari sebelum penembakan teroris di dua tempat ini, mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji ditangkap dan ditahan di Markas Brimob, Kelapa Dua.

“Mudah-mudahan peristiwa penyergapan kemarin tidak ada kaitannya untuk mengalihkan isu yang ada dan tidak terkait dengan latar belakang politik,” ujar Bambang.

Dalam dua hari terakhir, Densus 88 melakukan penyergapan terhadap lokasi yang diduga terdapat teroris. Lima terduga teroris tewas dalam penyergapan di Cawang, Cikampek, dan Sukoharjo.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya