SOLOPOS.COM - Ketua DPR Puan Maharani (Antaranews.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menyarankan PDIP mengajukan Puan Maharani sebagai calon wakil presiden dan berpasangan dengan kelompok pendukung kalangan Islam puritan untuk tetap mempertahankan trah Soekarno pada masa datang.

Ujang mengatakan, sosok yang tepat untuk menjadi calon presiden adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tidak berasal dari PDIP dan punya basis massa kalangan Islam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Ujang Komarudin, pasangan Anies-Puan akan membuat Indonesia adem.

Ekspedisi Mudik 2024

Anies saat ini selalu berada di kelompok tiga besar untuk calon presiden selain Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ujang mengatakan, perpaduan Anies-Puan akan menjadi pasangan yang diterima luas di seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang sangat mengenal trah Soekarno.

Anies diterima dikalangan intelektual dan kelompok Islam puritan, sementara Puan merepresentasikan kekuatan kelompok Islam abangan dan nasionalis.

“Kalau hal itu dilakukan, maka Puan mungkin akan mengulang sejarah yang pernah dialami Megawati Soekarnoputri. Ke depannya Puan bisa jadi Presiden seperti jalan sejarah yang dialami ibunya,” kata Ujang seperti dikutip Solopos.com dari Bisnis.

Baca Juga: Paket Beras Mbak Puan Maharani Mulai Dibagikan lewat PAC PDIP di Solo 

Karena itu, dia mengatakan jika Anies diduetkan dengan Puan Maharani kans memenangkan pilpres sangat besar. Selain itu, lanjut dia, Anies-Puan bisa menyatukan kepentingan politik, ideologi partai politik pendukung mereka yang berseberangan selama ini.

“Anies dengan sokongan PKS-nya dan Puan dengan PDIP. Mereka (Anies-Puan) akan cetak sejarah sebagai pasangan yang mampu mendamaikan PDIP-PKS demi kepentingan bangsa dan negara yang lebih luas,” kata Ujang kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).

Dibandingkan Ganjar Pranowo, Ujang menambahkan, Anies merupakan pilihan yang cukup rasional bagi PDIP.
“Trah Soekarno tetap terjaga kalau Anies duet Puan, lain cerita jika Ganjar yang di usung, itu alarm bagi trah Soekarno bahwa PDIP diprediksi ke depan hanya akan jadi romantisme sejarah,” katanya.

Dia menegaskan, jika trah trah Soekarno tidak ada yang mampu jadi pemimpin bangsa, maka legacy kepemimpinan sosok pendiri bangsa itu akan redup. Jika Anies-Puan berduet, Ujang meyakini PDIP selaku pendukung Puan atau PKS yang terlihat mendukung Anies akan bersikap rasional ketika Anies dan puan bersatu.

“Mereka (PDIP-PKS) saya kira akan mengubah paradigma pendekatan terhadap basisnya. Mereka akan tinggalkan isu-isu berbasis emosional yang selama ini mereka narasikan. Beberapa isu yang sering dinarasikan termasuk radikalisme, PKI, minoritas, dan intoleransi. Mereka akan beralih ke isu-isu rasional dan strategis jika Anies-Puan bersatu. Isu-isu rasional seperti membangun sistem peradaban bangsa dan negara dengan berbasis teknologi digital misalnya,” tambah Ujang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya