SOLOPOS.COM - Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (JIBI/Antara)

Pengamanan perbatasan menjadi tanggung jawab TNI yang segera memperkuat personel dan alutsista.

Solopos.com, JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memperkuat pulau-pulau terluar dan terdepan di wilayah Indonesia Timur, yakni di Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku. Sebab, wilayah-wilayah tersebut masih minim personel TNI dan alutsista.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Ada satu paradigma yang perlu disempurnakan karena waktu Timor Timur masih menjadi provinsi di Indonesia, maka pulau terluar dan terdepan adalah Timor Timur,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seusai menghadiri Perayaan Natal di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (7/1/2016).

Namun, kata Gatot, begitu Timor Timur sudah menjadi Timor Leste, pulau terluar adalah Pulau Liran (Maluku Barat Daya), Pulau Wetar (Maluku Barat Daya), Pulau Kisar (Maluku Barat Daya), Pulau Leti (Maluku Barat Daya) dan Pulau Alor (Nusa Tengga Timur). “Ini yang terlupakan, termasuk oleh TNI,” kata dia.

Di wilayah itu, kata Panglima TNI, hanya ada dua prajurit TNI Angkatan Laut dan dua prajurit TNI Angkatan Darat (Babinsa). Oleh karena itu, ke depan gelar kekuatan dan kemampuan perlu ditingkatkan.

Menurut Gatot, di Pulau Saumlaki (Maluku Tenggara Barat) yang berbatasan langsung dengan Australia terdapat radar untuk mendeteksi pesawat yang memasuki wilayah Indonesia.

Namun bila ada pesawat memasuki wilayah Indonesia tidak bisa disampaikan kepada Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) untuk mengirimkan pesawat Sukhoi dari Makassar.

“Kalau ada pesawat masuk, dia hanya bisa berdoa saja. Ya Tuhan, semoga pesawat itu keluar dari Indonesia,” ucap Panglima TNI saat menjelaskan hasil kunjungannya selama satu pekan lebih, mulai 27 Desember 2015-3 Januari 2016 di wilayah Indonesia Timur.

Ia mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap kekuatan TNI di pulau-pulau perbatasan RI tersebut. Salah satunya di pulau Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku yang rencananya dibangun bandara sehingga pesawat militer bisa mendarat di sana.

“Gelar kekuatan dan kemampuan disebarkan lagi, ada peluang di pulau Selaru Kabupaten Maluku Tenggara Barat, landasan aju bandara bisa dipanjangkan. Kepala Desa menyetujui 1.500 meter lagi bisa di buat bandara. Realisasi segera mungkin tentunya dengan DPR dan pemerintah,” tutur dia.

Terkait penambahan pasukan di wilayah perbatasan dan pulau terluar itu, tambah Panglima TNI, pihaknya akan membicarakan hal itu kepada tiga kepala staf angkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya