SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Tim gabungan Polres Sragen, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen menggelar simulasi penyekatan kerusuhan saat penghitungan suara Pemilu 2019 di rest area Masaran, Sragen, Rabu (13/3/2019).

Simulasi tersebut memperagakan tim gabungan yang menangkap dua orang tak dikenal karena diketahui membawa senjata tajam. Simulasi tersebut disiarkan secara langsung bersamaan dengan simulasi yang digelar tim dari Polda Jateng di halaman De Tjolomadoe, Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelumnya tim gabungan Sragen melihat tayangan simulasi di De Colomadu secara live lewat televisi layar lebar. Saat penghitungan suara tiba-tiba terjadi kerusuhan.

Saat itu, tim gabungan Sragen yang dikoordinasi Kabag Ops Polres Sragen AKP Yohanes Trisnanto mendapat perintah untuk melakukan penyekatan lalu lintas. Tim gabungan Sragen langsung bergerak merazia setiap kendaraan yang melintas di jalan Sragen-Solo.

Kendaraan yang dirazia adalah kendaraan roda dua dan roda empat. Saat pemeriksaan kendaraan roda dua tiba-tiba ada pengendara mencurigakan dan setelah diperiksa ditemukan senjata tajam. Pengendara motor tersebut langsung dibekuk dan diamankan polisi.

Beberapa saat kemudian, ada juga pengendara motor yang diketahui membawa pedang. Pengendara motor itu pun juga dibekuk tim gabungan. Dalam razia itu, anggota Satuan Lalu Lintas benar-benar memberi surat tilang kepada pengendara motor yang tidak lengkap surat-suratnya.

Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan melalui Kabag Ops Polres Sragen AKP Yohanes Trisnanto saat ditemui wartawan mengatakan simulasi penyekatan ini dilakukan dengan melibatkan 57 personel dari gabungan aparat, yakni Polres, TNI, Dishub, dan Satpol PP.

Dia mengatakan simulasi penyekatan dilakukan dengan razia kendaraan dari dua arus, yakni arus dari Sragen ke Solo atau sebaliknya. “Simulasi ini berkaitan dengan simulasi di Solo. Seolah-olah Solo terjadi kerusuhan. Penyekatan dilakukan untuk menghalau orang dari wilayah Sragen dan Jawa Timur yang akan ikut dalam kerusuhan di Solo. Selain itu, sterilisasi dilakukan pada kendaraan dari arah Solo untuk menghalau pelaku penjarahan di Solo saat kerusuhan terjadi. Semua ini dilakukan agar kami sudah siap dengan kemungkinan kerusuhan yang terjadi,” ujarnya.

Dia mengatakan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) bisa terjadi kapan pun, apalagi menjelang Pemilu 2019. Dia mengatakan simulasi dilakukan di empat lokasi, yakni rest area Masaran, simpang empat Kalijambe, simpang empat Sidokerto Plupuh, dan pintu masuk jalan tol di Pungkruk, Sidoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya