SOLOPOS.COM - Terduga pembunuh pengusaha kerajinan tembaga asal Boyolali (tengah berbaju abu-abu) ditangkap Tim Jatanras Ekswil Soloraya Polda Jateng bersama Tim Resmob Polres Boyolali di Solo, Sabtu (4/5/2024) malam. (Instagram/macan.bengawan)

Solopos.com, BOYOLALI — Tersangka pembunuh pengusaha tembaga asal Boyolali, Irwan alias Ibam, mengaku telah mempersiapkan celurit untuk membunuh korban, Bayu Handono, dari tempatnya bekerja, Rabu (1/5/2024).

Pengakuan itu disampaikan Irwan saat ditanyai Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, dalam konferensi pers ungkap kasus pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan di Polres Boyolali, Selasa (7/5/2024).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Yang menyiapkan celurit saya, dari tempat kerja. Sudah menyiapkan celurit untuk membunuh dia [Bayu Handono],” kata Irwan. Irwan diketahui bekerja sebagai kuli bangunan di wilayah Yogyakarta.

Ia menjelaskan awal mulanya pada Rabu (1/5/2024), ia datang ke rumah Bayu Handono di Kebonso, Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, karena korban merasa kangen atau rindu untuk melakukan hubungan sesama jenis.

Irwan mengaku berhubungan sesama jenis dengan korban sebanyak empat kali sejak Januari 2024. Terakhir keduanya berhubungan badan sesama jenis terjadi pada 1 Mei sekitar pukul 21.30 WIB. Ia berperan sebagai laki-laki dan korban sebagai perempuan. Hal tersebut berdasarkan kesepakatan.

Seusai melakukan hubungan badan, Irwan meminta bayaran lebih tinggi dari biasanya yaitu senilai Rp500.000. Namun, korban menolak memberikan uang tersebut. Irwan yang telah menyiapkan celurit lalu menebaskan senjata tajam itu sebanyak enam kali ke arah kepala, leher, dan bagian belakang korban.

Pada saat korban merangkak ke pintu belakang, Irwan melihat palu di rak sepatu kemudia ia pukulkan palu itu ke tubuh korban sebanyak 10 kali. Kemudian, Irwan menghabisi nyawa korban menggunakan celurit. “[Saya bunuh] karena ingin menguasai harta korban,” kata dia.

Irwan mengaku menyesali perbuatannya. Terlebih, ia mengatakan selama korban sudah berbuat baik dengannya. Ia mengaku bukanlah pacar, akan tetapi hubungannya dengan korban hanya transaksional. Diketahui, pada tiga kali undangan kencan, korban membayar pelaku Rp200.000 sekali transaksi.

Irwan kabur setelah membunuh pengusaha tembaga asal Boyolali, Bayu Handono, pada Rabu malam. Jasad Bayu Handono kemudian ditemukan pada Jumat (3/5/2024) malam. Irwan tertangkap kurang dari 24 jam sejak jasad korbannya ditemukan, yaitu pada Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 19.15 WIB di Terminal Tirtonadi Solo.

Seperti diberitakan sebelumnya, penemuan jenazah berawal dari rekan korban yang datang ke rumah pengusaha tembaga itu di Pulisen, Boyolali, pada Jumat malam. Rekan korban sebelumnya sudah berusaha menghubungi lewat handphone namun tidak ada jawaban.

Kemudian, rekan korban datang ke rumah Bayu Handono pada Jumat malam dan mendapati pintu gerbang terbuka. Hal tersebut dinilai janggal karena biasanya rumah Bayu selalu dikunci. Rekan korban meminta bantuan tetangga untuk masuk ke rumah Bayu dan sama-sama masuk ke pekarangan.

Sesampai di pekarangan, diketahui pintu tertutup. Dari jendela terlihat ada bercak darah dan orang terbujur yang ternyata Bayu Handono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya