SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengajian akbar (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pengajian Akbar di Masjid Agung Solo hadirkan Habib Sholeh al Jufri.

Solopos.com, SOLO — Umat Islam diserukan bersatu padu untuk menjaga perdamaian dan ketentraman di lingkungan masyarakat. Sudah bukan saatnya lagi kini saling menyalahkan dan mengklaim sebagai pihak yang paling benar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seruan itu disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Musthofa, Karangpandan, Habib Sholeh al Jufri, dalam Pengajian Akbar di Masjid Agung Solo, Minggu (12/4/2015) malam. Menurut Habib Sholeh, penganut Islam hendaknya meneladani ajaran nabi yang menekankan perdamaian bagi seluruh umat.

“Rasulullah mengajarkan kedamaian, bahkan kepada para musuhnya. Lantas kita sesama di masjid masih antem-anteman, musuh-musuhan, kafir-mengafirkan. Begitukah ajaran Rasul?,” ujarnya di hadapan 5.000 peserta pengajian.

Habib Sholeh mengatakan perpecahan dan bencana yang terjadi di penjuru negeri tak lain karena manusia masih sering sikut satu sama lain. Dirinya mengatakan azab dan bencana tersebut mestinya menjadi peringatan manusia agar membenahi iman dan pola pikirnya.

“Sudah bukan waktunya lagi saling mencaplok antara muslim dan non-muslim, apalagi bertengkar sesama muslim. Ini tanggung jawab kita untuk ikut menjaga kedamaian, ketentraman dan keamanan dunia,” kata dia.

Habib Sholeh juga menekankan pentingnya saling mengingatkan dalam hal keimanan. Menurutnya kemerosotan iman dan moral umat salah satunya terjadi karena pola pikir yang masih individualistis. Habib Sholeh menegaskan pesan dakwah tidak hanya menjadi tugas ulama, melainkan juga pejabat dan rakyat.

“Pintu-pintu kekufuran akan terbuka jika kita masih sibuk memikirkan diri kita sendiri. Umat harus mulai saling mengingatkan, diawali dari tetangga,” tuturnya.

Selain Habib Sholeh al Jufri, pengajian yang digelar Ta’mirul Islam beserta Masjid An Ni’mah Joyotakan itu dihadiri Ustaz K.H. M. Halim serta Ustaz Mufti Luthfi dari Banjarmasin. Perwakilan penyelenggara, Abu Ridwan, mengatakan pengajian tersebut terbuka bagi seluruh elemen kaum muslimin.

“Semua kelompok muslim di Solo, tukang becak, pedagang, semua kami undang,” ujarnya.
Abu mengatakan pengajian akbar akan diikuti dakwah berkelanjutan di masjid-masjid di Soloraya dan sekitarnya. Pihaknya berharap peserta pengajian dapat menularkan ilmu dan ajaran rasul pada masyarakat yang lain.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya