SOLOPOS.COM - Habib Syech bin Nuh Al Hadad (tiga dari kanan di atas panggung) bersiap memimpin warga Trucuk dalam bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan swadaya masyarakat itu digelar di kompleks Masjid Al Amien, Majegan, Wonosari, Trucuk, Sabtu (24/10/2015) malam. (JIBI/Ponco Suseno/Solopos)

Pengajian akbar Majelis Zikir Ratib Al Hadad diisi dengan ceramah dari Habib Syeh bin Nuh Al Hadad.

Solopos.com, KLATEN –Ratusan warga Trucuk mengikuti majelis zikir ratib Habib Syech bin Nuh Al Hadad di kompleks Masjid Al Amien, Majegan, Wonosari, Trucuk, Sabtu (24/10/2015) malam.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Kegiatan yang juga menghadirkan penceramah kondang asal Klaten, Kholilurrahman itu juga dalam rangka mengukuhkan Majelis Zikir Ratib Al Hadad Trucuk.

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pantauan solopos.com, ratusan warga Trucuk bermunajat kepada Alloh SWT dipandu langsung Habib Syech bin Nuh Al Hadad sejak pukul 20.00 WIB. Selesai zikir, Habib Syech bin Nuh Al Hadad dari Solo itu berkenan mengukuhkan puluhan pengurus Majelis Zikir Ratib Al Hadad Trucuk yang diketuai Agus Khoirul Huda.

“Semoga, dengan pengukuhan penguus ini akan lebih meningkatkan syiar agama Islam. Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Alloh SWT,” kata Habib Syech bin Nuh Al Hadad, di sela-sela acara.

Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) Zikir Ratib Al Hadad, Sugeng Sehono, mengatakan pengajian rutin ini sebenarnya digilir di tiap kecamatan di Klaten. Melalui kegiatan ini, warga mengharapkan kehidupan di Desa Wonosari dan sekitarnya dapat mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.

“Baru kali ini pengajian digelar di desa ini. Antusias warga sangat luar biasa. Di sini, murni untuk kegiatan agama. Tidak ada unsur politik atau terkait pemilihan kepala daerah [pilkada],” katanya.

Camat Trucuk, Bambang Haryoko, mengatakan melalui majelis ini warga di Trucuk dapat belajar mengasah kesabaran.

“Setelah ini, semoga ada perbaikan sikap dan perilaku yang rabbani ke depan,” katanya.
Penceramah asal Klaten, Kholilurrahman, mengatakan saat ini yang masih perlu dikembangkan oleh umat Islam, yakni pelajaran uswatun hasanah.

“Itu yang sulit. Kalau di sini nderek habib, di rumah njenengan ngamukan, anak njenengan akan ngamukan juga. Yang bisa merasakan itu adalah dirinya sendiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya