SOLOPOS.COM - Petugas Bendung Bagor di Kecamatan Juwiring, Klaten mengontrol pintu air, Senin (10/9/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)


Petugas Bendung Bagor di Kecamatan Juwiring, Klaten mengontrol pintu air, Senin (10/9/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN—Meski kemampuan operasional Bendung Bagor di Kecamatan Juwiring, Klaten belum seperti yang diharapkan, saat ini kemampuan pengairan bendung itu telah meningkat 30 persen dibanding sebelumnya. Hal itu terjadi setelah bendung ini dikeduk bulan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pengerukan Bendung Bagor baru saja selesai Agustus lalu. Sehari kami ada 70 truk yang mengangkut tanah hasil kedukan diangkut ke luar daerah selama 11 hari,” ujar Kaur Umum Desa Kwarasan, Martono ketika ditemui di desanya, Senin (10/9/2012).

Menurut dia sebelum dikeruk, bendung yang dirancang mampu mengairi 461 hektare areal pertanian ini hanya mampu mengairi 20 persen dari jumlah area tersebut. Setelah sedimen dikeruk kemampuan bendung itu diyakini naik 30 persen menjadi 50 persen.

Dia menambakan normalisasi Bendung Bagor amat bermanfaat terhadap para petani di Juwiring. Karena dengan perngerukan tersebut volume air di bendung meningkat.

“Suplai air ke alur bawah saluran di bawah bendung menjadi relatif lebih lancar. Karena bendungan yang sudah dikeruk itu mampu menampung banyak air seperti tandon air besar yang bisa dimanfaatkan berbagai keperluan,” terang dia.

Secara terpisah salah seorang petani Kwarasan, Narto, 54, mengakui adanya peningkatan kemampuan irigasi pascapengerukan Bendung Bagor. Namun minimnya frekuensi pengairan yang hanya satu kali sepekan itu dinilai masih belum memadai untuk mengairi sawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya